REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat upaya pemulihan kerusakan infrastruktur pascabencana gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 28 September 2018. Salah satu upayanya melalui penyelesaian pembangunan 1.679 hunian tetap (huntap) yang ditujukan bagi para masyarakat terdampak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. “Pendekatannya, build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/7/2022).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menyediakan hunian layak layak bagi masyarakat di Sulawesi Tengah. Khususnya yang terdampak bencana alam melalui pembangunan huntap.
“Kami mendapatkan tugas untuk membangun huntap relokasi, dan memprioritaskan pembangunan Huntap di lahan yang sudah siap terlebih dulu. Kami target seluruh pekerjaan dapat selesai di akhir tahun 2023,” ujar Iwan.
Pembangunan huntap dilakukan di tiga kabupaten atau kota yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Pada tahap pertama pembangunan huntap dilaksanakan di Duyu, Kota Palu dan Pombewe, Kabupaten Sigi sebanyak 630 unit dan tahap kedua di lokasi satelit di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala sebanyak 1.049 unit.
Iwan menjelaskan 1.679 unit huntap yang telah selesai ini merupakan merupakan bagian dari target awal sebanyak 8.788 unit huntap relokasi yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR. Di samping itu, Kementerian PUPR juga telah melakukan serah terima kunci huntap kepada masyarakat yang terdata sebagai penerima manfaat.
Ketua Harian Satuan Tugas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah sekaligus Ketua Project Management Unit Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (PMU CSRRP bidang Perumahan) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Dedy Permadi mengatakan pembangunan huntap akan dilanjutkan pada pekan ketiga Juli 2022 sebanyak 712 unit.
“Pembangunan ini kemudian disusul dengan paket berikutnya untuk mencapai total 4.633 unit yang calon penghuninya sudah terverifikasi dan akan dibangun hingga akhir tahun 2023,” tutur Dedy.
Huntap dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Di samping itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.
“Diharapkan kehadiran RISHA di wilayah rawan gempa seperti Palu dan Donggala membuat masyarakat setempat tidak kehilangan rumah serta harta bendanya akibat bencana gempa bumi,” ucap Dedy.