REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus baru Covid-19 di Eropa meningkat tiga kali lipat dalam enam pekan terakhir. Angka rawat inap di sana pun naik dua kali lipat.
WHO mengungkapkan, 53 negara di kawasan Eropa, yang membentang hingga Asia Tengah, melaporkan hampir 3 juta kasus baru Covid-19 pekan lalu. Sekitar 3.000 orang meninggal akibat terinfeksi setiap pekannya.
Direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge menekankan, Covid-19 adalah penyakit jahat dan berpotensi mematikan. Dia mengingatkan agar warga tak meremehkan penyakit tersebut.
"Dengan meningkatnya kasus, kami juga melihat peningkatan rawat inap, yang hanya akan meningkat lebih lanjut di musim gugur dan musim dingin. Perkiraan ini menghadirkan tantangan besar bagi tenaga kerja kesehatan di negara demi negara, yang sudah berada di bawah tekanan besar menghadapi krisis yang tak henti-hentinya sejak 2020," kata Kluge, Selasa (19/7/2022), dikutip laman TRT World.
Dia menjelaskan, saat ini negara-negara belahan bumi selatan mengalami musim flu yang sangat aktif dan dibarengi peningkatan kasus Covid-19. Hal itu tak pelak membebani sistem kesehatan. "Kita kemungkinan akan melihat skenario serupa di belahan bumi utara," ucapnya.
WHO telah merilis strategi untuk menekan naiknya kasus baru Covid-19. Mereka menyerukan agar siapa pun berusia lima tahun ke atas dengan sistem kekebalan lemah, memperoleh vaksin dosis booster kedua. Selain itu, penggunaan masker di dalam ruangan dan transportasi umum harus diperketat kembali. Untuk sekolah, kantor, dan tempat lainnya, WHO mengimbau agar mereka mendesain ventilasi udara yang baik.
Sejauh ini dunia sudah mencatatkan 564 juta kasus Covid-19. Pandemi telah membunuh lebih dari 6,37 juta jiwa.