Rabu 20 Jul 2022 15:38 WIB

Kepulauan Riau Catat Lima Kasus Aktif Covid-19, Satu Meninggal Dunia

Satu kasus kematian Covid-19 tercatat di Batam, Kepulauan Riau.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat dua kasus baru positif COVID-19 muncul di Tanjungpinang sehingga total jumlah pasien di kota itu menjadi lima orang dan seorang meninggal dunia di Batam.
Foto: Republika
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat dua kasus baru positif COVID-19 muncul di Tanjungpinang sehingga total jumlah pasien di kota itu menjadi lima orang dan seorang meninggal dunia di Batam.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat dua kasus baru positif COVID-19 muncul di Tanjungpinang sehingga total jumlah pasien di kota itu menjadi lima orang dan seorang meninggal dunia di Batam. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu (20/7/2022), mengatakan, penambahan pasien hanya terjadi di Tanjungpinang, namun ada satu kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Batam.

"Kasus kematian akibat COVID-19 jarang terjadi di Kepri. Ini baru terjadi di Batam, setelah beberapa pekan tidak ada kasus kematian di Kepri," katanya.

Baca Juga

Mantan Kadis Kesehatan Kepri itu mengemukakan kasus aktif COVID-19 di Batam sebanyak 16 orang. Sementara jumlah pasien di Bintan dua orang dan Karimun enam orang.

"Total kasus aktif di Kepri sebanyak 31 orang," katanya.

Tjetjep mengingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker ganda saat beraktivitas agar tidak tertular COVID-19. Saat ini, kata dia sebagian masyarakat sudah tidak lagi menggunakan masker, kecuali berada di kendaraan umum dan kegiatan resmi. Penggunaan masker seharusnya bukan untuk formalitas atau pemenuhan syarat dalam aktivitas tertentu, melainkan berkaitan dengan kepentingan kesehatan pribadi dan orang lain.

"Kami ingatkan bahwa COVID-19 masih ada sehingga masyarakat harus tetap waspada," katanya.

Sejauh ini, menurut dia, kasus COVID-19 dapat dikendalikan. Namun potensi kasus COVID-19 membludak terbuka jika masyarakat tidak disiplin menerapkan prokes.

"Dukung program vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang yang sudah vaksin tidak bergejala ketika tertular COVID-19. Mereka lebih mudah sembuh," kata Tjetjep.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement