Jumat 22 Jul 2022 03:30 WIB

Cegah Radikalisme, Polda Lampung Gelar Dai Kamtibmas

Polda Lampung gelar Dai Kamtibmas.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
 Cegah Radikalisme, Polda Lampung Gelar Dai Kamtibmas. Foto:  Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan aksi demo mahasiswa lanjutan di Bandar Lampung berlangsung kondusif pada Kamis (21/4/2022).
Foto: Dok. Polda Lampung
Cegah Radikalisme, Polda Lampung Gelar Dai Kamtibmas. Foto: Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan aksi demo mahasiswa lanjutan di Bandar Lampung berlangsung kondusif pada Kamis (21/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung menggelar kegiatan peningkatan kemampuan dai keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) se-Provinsi Lampung, Kamis (21/7/2022). Kegiatan tersebut dalam rangka mencegah radikalisme guna mewujudkan sinergitas mitra polri.

Kegiatan peningkatan kemampuan dai tersebut digelar dua hari, sejak kemarin, diikuti 100 orang peserta terdiri dari 73 orang perwakilan dai Kamtibmas se-Provinsi Lampung, dan 25 orang perwakilan Bhabinkamtibmas jajaran kewilayahan, dan dua orang perwakilan dari Direktorat Binmas.

Baca Juga

"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kamtibmas yang kondusif di wilayah Provinsi Lampung," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Kamis (21/7/2022).

Dia mengatakan, kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber berbagai elemen tersebut sebagai peningkatan kemampuan dai Kamtibmas. "Untuk peningkatan kemampuan para dai Kamtibmas dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan melalui pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat melalui jalur agama," kata dia.

Pandra menambahkan, selain itu acara tersebut bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan para dai Kamtibmas Polda Lampung, sehingga dapat mengetahui dan memahami tugas, fungsi, dan peranannya sebagai penyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran.

Wakapolda Lampung Brigjen Pol Subiyanto dalam amanatnya mengatakan, idiologi negara adalah Pancasila yang sangat menekankan kerukunan antar umat beragama dan Indonesia, bahkan menjadi contoh bagi bangsa-bangsa di dunia dalam hal keberhasilan mengelola keragaman budaya dan agamanya.

"Satu ancaman terbesar yang dapat memecah belah bangsa kita adalah konflik berlatar belakang agama. Oleh karena itu, mohon pada kegiatan peningkatan kemampuan dai Kamtibmas Polda Lampung ini agar para peserta menyimak apa yang disampaikan nara sumber untuk menjadi bekal penyuluhan di kewilayahan nanti," kata Subiyanto.

Dia mengatakan, para dai Kamtibmas juga ke depan mampu mengajak masyarakat mengamalkan ajaran Islam yang ramah dan teduh, baik secara langsung ataupun melalui sarana media sosial. Selain itu, mampu memperkokoh dan menjaga persaudaraan antar umat beragama sehingga para dai dapat menyampaikan pesan agama sebagai panduan hidup yang menjiwai pembangunan bangsa. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement