Senin 25 Jul 2022 07:02 WIB

6,5 Juta Orang Telah Berkunjung ke Hagia Sophia

Hagia Sophia awalnya adalah katedral.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 6,5 Juta Orang Telah Berkunjung ke Hagia Sophia. Foto:  Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Biru dan Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
6,5 Juta Orang Telah Berkunjung ke Hagia Sophia. Foto: Kapal selam diesel-listrik Angkatan Laut Rusia Rostov-on-Don berlayar ke arah Bosphorus saat Laut Hitam di depan Masjid Biru dan Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 13 Februari 2022. Kapal Angkatan Laut Rusia transit di Laut Hitam untuk latihan besar-besaran di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL —Lebih dari 6,5 juta orang telah mengunjungi Masjid Hagia Sophia sejak bangunan itu secara resmi berubah fungsinya dari museum menjadi masjid pada 2020. Bangunan yang awalnya adalah katedral era Bizantium abad ke-6 itu semakin banyak didatangi pengunjung. 

Seperti dilansir ahval news pada Senin (25/7/2022) Wakil Mufti Ahmet Akturkoglu Istanbul mengatakan Masjid Hagia Sophia menerima lebih dari 6,5 juta pengunjung sejak konversi ulang, sekitar 120.000 orang mengunjungi setiap hari selama sembilan hari libur Idul Adha awal bulan ini.

Baca Juga

Hagia Sophia menerima pengunjung sesuai dengan pedoman kesehatan pemerintah Turki. Kendati demikian Akturkoglu mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi aturan menggunakan masker di Hagia Sophia.

Ia mengatakan para petugas masjid memandu pengunjung untuk berkeliling. Namun demikian mereka membatasi waktu  yang dihabiskan jamaah di dalam masjid. Masjid ini juga menawarkan kelas tentang tafsir Quran, dan kehidupan Nabi Muhammad. "Hagia Sophia memiliki makna simbolis dan harus dilestarikan baik secara fisik maupun spiritualitas," kata Akturkoglu.

Sementara itu sejarawan lber Ortayl mengatakan dalam sebuah artikel yang dia tulis untuk harian Hurriyet bahwa bila jumlah pengunjung Masjid Hagia Sophia mencapai tiga juta pengunjung per tahunnya justru menjadi malapetaka bagi bangunan bersejarah tersebut. Ia menilai Hagia Sophia sebagai monumen bersejarah harus ditutup untuk pemeliharaan secara teratur, dan pipa serta kanal di bawahnya harus diperiksa dan diperbaiki.

“Ada laporan tentang lantai yang runtuh. Dan tidak ada informasi tentang kanal dan lengkungan pendukung di bawah gedung,".

Ia mencatat gerbang Kekaisaran Hagia Sophia rusak pada bulan April, ketika pengunjung membelah kayu untuk mengambil bagian-bagiannya. Menurut legenda, gerbang itu terbuat dari kayu yang sama dengan Bahtera Nuh, itulah sebabnya beberapa orang percaya masih menganggapnya suci.

Hagia Sophia awalnya adalah katedral yang diubah pertama kali menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453 yang menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hagia Sophia diubah menjadi museum pada tahun 1937. Namun demikian bangunan tersebut kembali digunakan sebagai masjid pada 24 Juli 2020.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement