Petani Panggih Riski Prastiko (kanan) memetik buah jeruk dari lahannya di Rowobelang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). Petani jeruk yang merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan ini menyebutkan dibukanya wisata petik jeruk langsung di lahan miliknya dengan biaya Rp18 ribu per kilogram itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi budi daya jeruk mulai dari menanam, merawat hingga memanen. (FOTO : ANTARA/Harviyan Perdana Putra)
Petani menunjukkan jeruk hasil petikan dari lahannya di Rowobelang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). Petani jeruk Panggih Riski Prastiko yang merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan ini menyebutkan dibukanya wisata petik jeruk langsung di lahan miliknya dengan biaya Rp18 ribu per kilogram itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi budi daya jeruk mulai dari menanam, merawat hingga memanen. (FOTO : ANTARA/Harviyan Perdana Putra)
Petani Panggih Riski Prastiko mengumpulkan buah jeruk hasil panen dari lahannya miliknya di Rowobelang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). Petani jeruk yang merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan ini menyebutkan dibukanya wisata petik jeruk langsung di lahan miliknya dengan biaya Rp18 ribu per kilogram itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi budi daya jeruk mulai dari menanam, merawat hingga memanen. (FOTO : ANTARA/Harviyan Perdana Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Petani Panggih Riski Prastiko (kanan) memetik buah jeruk dari lahannya di Rowobelang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022).
Petani jeruk yang merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan ini menyebutkan dibukanya wisata petik jeruk langsung di lahan miliknya dengan biaya Rp18 ribu per kilogram itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi budi daya jeruk mulai dari menanam, merawat hingga memanen.
sumber : Antara
Advertisement