Selasa 26 Jul 2022 15:58 WIB

Pesisir Indramayu–Cirebon Waspada Rob

Banjir rob dapat berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian msyarakat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Warga berjalan menerobos banjir rob yang merendam pemukiman di Desa Eretan Wetan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Warga berjalan menerobos banjir rob yang merendam pemukiman di Desa Eretan Wetan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masyarakat di pesisir Indramayu dan Cirebon diimbau untuk mewaspadai datangnya fenomena pasang maksimum air laut atau banjir rob. Tak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, rob juga mengganggu obyek wisata.

Potensi banjir rob itu terjadi seiring pasang air laut pada fase bulan baru bersamaan dengan peningkatan tinggi gelombang. Berdasarkan prediksi pasang surut, masyarakat pesisir pantai utara Jawa Barat, terutama Indramayu dan Cirebon, diimbau mewaspadai banjir rob pada 25 – 29 Juli 2022.

"Puncak pasang maksimum air laut (banjir rob) pada pukul 14.00 – 19.00 WIB," ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika, Selasa (26/7).

Adapun wilayah di Kabupaten Indramayu yang harus mewaspadai banjir rob selama rentang waktu tersebut adalah Desa Eretan Kulon, Desa Eretan Wetan dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Karangsong Kecamatan Indramayu.

Sedangkan di wilayah pesisir Cirebon yang berpotensi mengalami banjir rob adalah Mundupesisir Kabupaten Cirebon serta Kasepuhan dan Panjunan Kota Cirebon.

Faiz mengungkapkan, banjir rob dapat berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian msyarakat. Selain itu, transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta perikanan darat juga terdampak bencana tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari banjir rob," tukas Faiz.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Rosidah, mengatakan, banjir rob sudah menjadi langganan di desanya. Dia pun mengeluhkan kondisi tersebut yang sangat mengganggu kegiatan masyarakat sehari-hari. "Apalagi kalau rob sampai masuk ke rumah," keluhnya.

Rosidah mengatakan, tak hanya mengganggu aktivitas keseharian warga, banjir rob yang berasal dari air laut juga bisa merusak perabot rumah tangga. Karena itu, dia harus menaikkan barang-barang berharga, terutama alat elektronik, ke tempat yang lebih tinggi.

Hal senada diungkapkan Direktur CV Pancora Jaya, Muhammad Royani, selaku pengelola obyek wisata pantai Karangsong. Dia mengatakan, rob datang hampir setiap hari sejak sebelum Idul Fitri sampai sekarang. 

"Rob biasanya mulai datang sekitar pukul 15.30 WIB sampai malam hari. Lalu pagi surut kembali," ujar Royani.

Royani mengatakan, kedatangan banjir rob jelas sangat mengganggu aktivitas wisata di Pantai Karangsong. Meski demikian, hingga kini obyek wisata tersebut tetap buka seperti biasa. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement