Rabu 27 Jul 2022 00:13 WIB

Usai Insiden Kecelakaan KA vs Odong-odong, Warga Berharap Palang Pintu KA Silebu Dijaga

Warga berharap palang pintu Kereta Api (KA) Silebu dijaga untuk pengamanan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga melihat odong-odong yang ringsek tertabrak kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung di Kampung Silebu Mesjid, Kragilan, Serang, Banten, Selasa (26/7/2022).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Warga melihat odong-odong yang ringsek tertabrak kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung di Kampung Silebu Mesjid, Kragilan, Serang, Banten, Selasa (26/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Warga Kampung Cibetik Kota Serang, Banten berharap palang pintu Kereta Api (KA) Silebu dijaga untuk pengamanan agar tidak terulang kembali kecelakaan di perlintasan itu.

"Kami merasa prihatin kecelakaan odong-odong yang menewaskan sembilan orang dan 10 orang luka-luka," kata Habib,tokoh masyarakat Kampung Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Masyarakat meminta pemerintah daerah setempat agar membangun perlintasan kereta di Kampung Silebu dengan dijaga petugas setempat. Sebab, peristiwa kecelakaan maut itu terjadi di perlintasan tanpa palang pintu. Kemungkinan jika tidak dilakukan penjagaan, perlintasan KA tentu akan banyak korban.

"Kami sebagai tokoh masyarakat Kampung Cibetik yang menjadi korban kecelakaan odong-odong itu tentu mendesak pintu kereta dijaga," ujar Habib.

Habib mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah daerah setempat yang cepat bertindak dengan membantu membawa korban ke RSUD Dr Drajat Prawiranegara, Kota Serang. Selain itu, juga kepolisian yang melakukan evakuasi korban kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api jurusan Rangkasbitung-Merak.

Para korban yang meninggal dunia langsung dimakamkan. "Semua warga korban kecelakaan ikhlas menerima musibah ini," kata Habib yang juga Ketua RT 10 Kampung Cibetik.

Sembilan orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong yaitu Saptiyah (51), Sawiyah (71), Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55),Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati (8), dan Amanda (2). "Semua korban meninggal dunia perempuan," ujar Habib.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement