REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan hadiah 10 juta dolar bagi siapa pun yang memiliki informasi seputar intervensi Rusia pada pemilihan AS. Termasuk rekan Presiden Rusia Vladimir Putin dan akun palsu yang memicu perpecahan di media sosial selama masa kampanye 2016 lalu.
Pada Jumat (29/7/2022) Kementerian Luar Negeri AS mengatakan hadiah yang diberikan melalui program Rewards for Justice mencari informasi tentang Internet Research Agency (IRA) Yevgeniy Prigozhin dan entitas lain yang terlibat dalam intervensi pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan Donald Trump.
Prigozhin merupakan pengusaha kaya yang dekat dengan Putin dan dijuluki "Putin Chef". Pada 2018 lalu Prigozhin, IRA dan 12 orang Rusia lainnya didakwa dalam penyelidikan jaksa khusus Robert Mueller.
Saat itu Mueller menyelidiki intervensi Rusia dalam pemilihan presiden. Para terdakwa diduga menggelar operasi penyebaran informasi palsu di media sosial dengan tujuan membantu Trump yang merupakan kandidat Partai Republik mengalahkan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Pemerintah mengatakan Prigozhin menyediakan dana bagi IRA melalui perusahaan yang ia kendalikan. Tidak ada satupun terdakwa yang disidang di AS.
Pada tahun 2020 lalu Departemen Kehakiman AS membatalkan dakwaan pada dua perusahaan Rusia yang tertera dalam dokumen dakwaan. Menurut kementerian sidang terdakwa perusahaan yang tidak ada di AS dan tidak ada prospek hukuman yang berarti hanya akan mengungkapkan teknik dan perangkat penegak hukum yang sensitif.
Departemen Luar Negeri AS menggambarkan hadiah ini bagian dari "memperluas upaya untuk memastikan integritas dan keamanan pemilu kami dan melindungi pemilu kami dari intervensi negara asing."