REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS--Tahun baru Hijriyah 1444 menjadi momentum yang tepat untuk saling meningkatkan toleransi antar umat. Saling menghormati dan meningkatkan toleransi akan mampu menciptakan kedamaian dan dengan kedamaian akan memunculkan ketenangan serta ketentraman dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga
"Maka, mari seluruh elemen masyarakat di Jawa Tengah, saling meningkatkan toleransi, untuk menciptakan kedamaian," ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen dalam acara Doa Bersama menyambut Tahun Baru Muharram 1444 Hijriah, di Masjid Agung Kudus, Kabupaten Kudus, Jumat (29/7/2022) malam.
Wagub menambahkan, Nabi Muhammad SAW --ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah-- mampu membuat suasana kota Madinah menjadi tenang dan damai. Untuk itu ia ingin agar masyarakat (umat) Muslim di Jawa Tengah dapat meniru sikap Nabi Muhammad.
Dengan memperingati peristiwa hijrahnya Nambi Muhammad berarti masyarakat Jawa Tengah harus dapat ciptakan suasana daerah yang tenang dan sejuk. Yang tadinya tidak/ belum tenang, sekarang sudah saatnya untuk menciptaka ketenangan.
Semua sama- sama hijrah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. "Kalau ada yang hijrah, namun masih teriak- teriak 'perang', mengajak bermusuhan atau tidak bisa menghormati perbedaan, ya itu bukan hijrah namanya," tegas Taj Yasin di hadapan para peserta doa bersama.
Lebih jauh, Taj Yasin juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh berita- berita hoaks, berita- berita yang menyesatkan atau berita- berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya hingga cenderung membuat kegaduhan.
Menurutnya, saat ini makin banyak berita hoaks yang disebar untuk memecah belah masyarakat dan bahkan memecah belah persatuan bangsa. "Saya mengimbau agar masyarakat lebih selektif dalam menerima informasi dan tidak mudah menyebarkan kepada yang lain sebelum jelas kebenarannya," kata Taj Yasin.