Ahad 31 Jul 2022 06:25 WIB

Kondisi Ini Bisa Jadi Tanda Seseorang Butuh Kacamata

Memperbaiki penglihatan dengan mengenakan kacamata dapat memiliki dampak penting.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Memperbaiki penglihatan dengan mengenakan kacamata dapat memiliki dampak penting.
Foto: www.freepik.com
Memperbaiki penglihatan dengan mengenakan kacamata dapat memiliki dampak penting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah orang dewasa di seluruh dunia yang memakai kacamata diprediksi melebihi empat miliar. Menurut The Vision Council, 166 juta orang dewasa di Amerika Serikat memakai kacamata resep, dengan 34,5 juta memakai kacamata membaca.

Memperbaiki penglihatan dengan mengenakan kacamata dapat memiliki dampak penting pada kehidupan sehari-hari. Seseorang akan lebih mudah melakukan tugas-tugas yang membutuhkan fungsi penglihatan optimal.

Baca Juga

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di JAMA Ophthalmology menyebut ada manfaat kognitif dari koreksi penglihatan. Mempertahankan penglihatan optimal dapat membantu mencegah penurunan kognitif yang disebabkan oleh penglihatan yang memudar.

Untuk mengetahui seseorang butuh kacamata atau tidak, cara utamanya adalah dengan menjalani pemeriksaan mata. Ada juga beberapa tanda umum seseorang perlu kacamata yang bisa dicermati sebagai berikut, dikutip dari laman Health Digest, Sabtu (30/7/2022).

 

Objek jauh terlihat buram

Rabun jauh, atau miopia, adalah suatu kondisi di mana titik fokus ada di depan retina, menyebabkan penglihatan jarak jauh menjadi kabur. Jika mengalami gejala ini dan terasa mengganggu aktivitas, saatnya menemui praktisi terlatih yang dapat mendiagnosis miopia.

 

Objek dekat tampak buram

Gejala hyperopia (rabun dekat) yang paling umum adalah penglihatan kabur dan menyipitkan mata saat mencoba melihat dari jarak dekat. Jika mengalami ini dan tak memakai kacamata, seseorang mungkin mengalami kesulitan membaca atau memakai ponsel.

 

 Penglihatan terdistorsi

Astigmatisme menyebabkan gejala yang mirip dengan kondisi mata lainnya, jadi penting untuk menemui dokter mata untuk diagnosis yang tepat. Gejala umum mungkin termasuk penglihatan kabur atau terdistorsi, sakit kepala, mata tidak nyaman, dan kebutuhan untuk menyipitkan mata.

 

Sulit fokus pada objek 

Seiring bertambahnya usia, seseorang bisa mengalami presbiopia sebagai bagian alami dari penuaan. Artinya, hilangnya kemampuan untuk fokus pada objek dekat saat seseorang berusia pertengahan 40-an. Tanda kuncinya adalah kebutuhan memegang sesuatu seperti buku atau ponsel sejauh lengan untuk melihatnya.  

 

Garis lurus tampak bergelombang

Hilangnya penglihatan sentral (yaitu mengalami kesulitan melihat hal-hal lurus di depan Anda) dan melihat garis lurus yang terlihat bergelombang adalah gejala degenerasi makula terkait usia (AMD). Penuaan terkadang merusak makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan lurus ke depan.  

 

Penglihatan ganda

Mata kita dirancang untuk fokus pada titik yang sama sehingga otak dapat menggunakan informasi gabungan dari kedua mata untuk membangun gambar tiga dimensi. Strabismus menyebabkan mata tidak sejajar sehingga dua gambar berbeda dikirim ke otak.  

 

 Warna terlihat pudar

Katarak atau daerah keruh di lensa mata terbentuk ketika penuaan atau masalah kesehatan menyebabkan serat dan protein pada lensa mata rusak dan menggumpal. Awalnya mungkin tidak ada gejala, tetapi seiring waktu, penglihatan akan kabur, kesulitan membaca, dan warna memudar.  

 

Lingkaran cahaya pelangi di sekitar lampu

Saraf optik adalah kunci untuk penglihatan yang sehat. Jika seseorang melihat lingkaran cahaya dalam warna pelangi di sekitar lampu, saraf optik mungkin mengalami kerusakan akibat kondisi yang disebut glaukoma. Tanda lain yang bisa mengindikasikan seseorang butuh kacamata yakni sering sakit kepala, pusing, mual, serta kerap menyipitkan mata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement