Senin 01 Aug 2022 17:21 WIB

Awalnya Diajak Teman, Siswa Ini Kecanduan Gim Judi Online

Rendi bisa bermain judi online dua sampai tiga kali dalam sepekan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
judi Online (ilustrasi)
Foto: ABC News
judi Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fenomena gim judi yang dilakukan secara online kini mulai masif di masyarakat. Bahkan, fenomena ini bahkan sudah dilakukan oleh para pelajar.

Pelajar SMK swasta di wilayah Tangerang Selatan, Rendi (nama samaran) mengaku telah kecanduan mengikuti gim judi daring (online). Untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, pria berusia 18 tahun tersebut masih kesulitan. Bahkan, dia mengibaratkan kebiasaan tersebut seperti kecanduan merokok.

Baca Juga

Meskipun sulit, Rendi akan berusaha untuk berhenti dari kebiasaan mengikuti gim judi daring. "Ya, dengan cara mencari kesibukan, seperti bermain gim, membantu orang tua atau belajar," kata Rendi kepada Republika.co.id, Senin (1/8/2022).

Rendi mulai terlibat dengan gim judi daring sejak masa awal pandemi Covid-19. Saat itu, dia diajak temannya untuk mencoba deposit sekitar Rp 50 ribu. Dia pun akhirnya berhasil memenangkan Rp 100 ribu sehingga membuatnya keterusan sampai sekarang.

Rendi biasanya bermain judi daring melalui situs slot88, cq9 dan lain-lain. Jika ada uang, dia bisa bermain sekitar dua sampai tiga kali dalam sepekan. Uang itu diperoleh dari orang tuanya yang disimpan secara bertahap.

Kebiasaan Rendi ini sudah diketahui oleh teman-teman dekatnya. Namun untuk orang tua, Rendi tak menampik, mereka belum mengetahuinya. Rendi berusaha agar orang tua tidak mengetahui kebiasaannya itu agar tak dimarahi sehingga tetap diberikan uang jajan.

Meskipun salah, Rendi menilai, permainan gim judi daring membuatnya lebih mudah mendapatkan uang. Terlebih, dia pernah mendapatkan keuntungan hingga Rp 1 juta dari modal awal sekitar Rp 50 ribu. Di sisi lain, dia juga pernah merugi sebesar Rp 750 ribu. 

Ada pun mengenai pengaruh gim judi daring terhadap kegiatan sekolah, Rendi mengaku, efeknya tidak terlalu signifikan. "Berpengaruh, kadang kalau lagi belajar suka kepikiran untuk deposit," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement