Selasa 02 Aug 2022 03:57 WIB

Perbatasan Selandia Baru Akhirnya Dibuka Penuh Setelah Ditutup Selama Pandemi

Selandia Baru sekarang juga mengizinkan kapal pesiar dan yacht berlabuh.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Bandara Christchurch di Selandia Baru. Perbatasan Selandia Baru dibuka kembali sepenuhnya untuk pengunjung dari seluruh dunia pada Senin (1/8/2022).
Foto: Wikimedia Commons
Bandara Christchurch di Selandia Baru. Perbatasan Selandia Baru dibuka kembali sepenuhnya untuk pengunjung dari seluruh dunia pada Senin (1/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perbatasan Selandia Baru dibuka kembali sepenuhnya untuk pengunjung dari seluruh dunia pada Senin (1/8/2022). Ini adalah pertama kalinya pemerintah membuka perbatasannya sejak pandemi Covid-19 mengatur penutupan pada Maret 2020.

Perbatasan mulai dibuka kembali pada Februari untuk warga Selandia Baru, kemudian pembatasan semakin berkurang, hingga hari ini dibuka penuh. Proses pembukaan kembali perbatasan ditandai dengan pengunjung yang membutuhkan visa dan mereka yang menggunakan visa pelajar sekarang juga diizinkan untuk kembali ke Selandia Baru.

Baca Juga

Selandia Baru sekarang juga mengizinkan kapal pesiar dan yacht rekreasi asing berlabuh di pelabuhannya. Sebagian besar pengunjung yang tiba di Selandia Baru masih perlu divaksinasi COVID dan harus menjalani dua tes COVID setelah tiba. Namun, tidak ada persyaratan karantina.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dalam pidatonya di China Business Summit di Auckland bahwa pembukaan tahap terakhir dari perbatasan telah menjadi momen yang sangat besar.

"Ini merupakan proses bertahap dan hati-hati di pihak kami sejak Februari karena kami, bersama seluruh dunia terus mengelola pandemi global yang sangat nyata, sambil menjaga orang-orang kami tetap ama," kata dia.

Pelajar internasional merupakan kontributor signifikan bagi perekonomian Selandia Baru. Mereka juga penyedia pendidikan berharap pembukaan kembali perbatasan akan kembali memberikan dorongan bagi sekolah dan universitas di seluruh negeri.

Menteri Pariwisata Selandia Baru Stuart Nash mengatakan kembalinya kapal pesiar juga akan menjadi dorongan bagi industri lokal. "Kebanyakan kunjungan kapal pesiar terjadi selama bulan-bulan hangat Oktober hingga April, dan musim panas adalah musim pariwisata utama kami secara keseluruhan. Ini berarti industri ini akan berkembang pesat," kata Nash.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement