REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ZOE Health Study di Inggris menemukan adanya gejala yang berbeda ketika penderita Covid-19 buang air besar (BAB). Gejala ini ditemukan pada satu dari lima penderita Covid-19 yang sudah menerima dua hingga tiga dosis vaksin Covid-19.
Gejala berbeda yang dapat terlihat saat BAB tersebut adalah diare. Menurut tim peneliti, sebagian dari keluhan diare ini berkaitan dengan gelombang omicron.
"Tapi ada juga yang tampaknya berkaitan dengan gelombang kuman non SARS-CoV-2 yang saat ini juga sedang menyebar," ujar tim peneliti, seperti dilansir Express, Selasa (2/8/2022).
Gejala diare pada penderita Covid-19 di Inggris ini mulai meningkat seiring dengan meluasnya subvarian omicron, BA.4 dan BA.5. Kedua varian baru ini memiliki kemampuan menular yang lebih baik dibandingkan varian-varian sebelumnya.
Menurut tim peneliti, diare kerap menjadi tanda awal yang muncul ketika seseorang terkena Covid-19. Gejala ini bisa muncul sejak hari pertama infeksi lalu intensitasnya bertambah berat selama satu pekan pertama.
"Biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari, tapi bisa terus terjadi hingga tujuh hari pada orang dewasa," ungkap tim peneliti.
Diare sebenarnya sudah dikeluhkan oleh pasien Covid-19 di masa-masa awal pandemi. Akan tetapi, kemunculan gejala diare semakin berkurang seiring bermunculannya varian baru, hingga akhirnya kembali meningkat saat ini.
Saat gelombang alpha terjadi, misalnya, sekitar 30 persen pasien Covid-19 dewasa mengalami diare. Setelah kemunculan berbagai varian baru dan vaksinasi, jumlah pasien yang mengalami gejala diare menurun jadi 16-20 persen.