Rabu 03 Aug 2022 10:10 WIB

Manfaatkan Pasar Modal, 45 Emiten Siap Serap Dana Rp 36,9 Triliun dari Rights Issue

Perusahaan sektor finansial masih mendominasi righst issue.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 1 Agustus 2022, terdapat 45 Perusahaan Tercatat yang akan menggalang dana di pasar modal melalui mekanisme rights issue.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 1 Agustus 2022, terdapat 45 Perusahaan Tercatat yang akan menggalang dana di pasar modal melalui mekanisme rights issue.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 1 Agustus 2022, terdapat 45 Perusahaan Tercatat yang akan menggalang dana di pasar modal melalui mekanisme rights issue. Total dana yang diperkirakan akan diperoleh melalui aksi korporasi ini mencapai Rp 36,9 triliun. 

Berdasarkan pipeline, perusahaan sektor finansial masih mendominasi penerbitan saham baru ini yaitu 17 emiten, disusul sektor bahan baku 6 emiten, serta sektor konsumer siklikal 5 emiten. Ada juga satu emiten teknologi yang berencana melakukan rights issue

Baca Juga

"Jumlah Perusahaan Tercatat yang berada pada pipeline rights issue ini mencerminkan adanya kepercayaan Perusahaan Tercatat untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya dikutip pada Rabu (3/8/2022). 

Menurut Nyoman, hal ini selaras dengan jumlah perusahaan yang melakukan penggalangan dana melalui pencatatan saham di BEI. Per 1 Agustus 2022, terdapat 29 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI, dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 19,5  triliun. Selain itu masih ada 32 calon Perusahaan Tercatat yang akan mencatatkan sahamnya di BEI. 

Dengan memperhitungkan jumlah pipeline Pencatatan saham saat ini,  diperkirakan pada Jumat 5 Agustus 2022, total Perusahaan Tercatat yang mencatatkan saham di BEI menembus angka 800. Sebelumnya pada 2020, total Perusahaan Tercatat yang mencatatkan saham telah mencapai angka 700. 

"Hal ini diharapkan sebagai tonggak awal BEI ke depan untuk menjadi Bursa yang paling aktif di ASEAN. Pada tahun 2021, BEI merupakan Bursa di ASEAN dengan Pencatatan saham baru terbanyak selama empat tahun berturut-turut," kata Nyoman. 

Selain Pencatatan saham baru, pada 2021 juga menjadi tonggak sejarah baru bagi BEI yang mencatat nilai rights issue emiten mencapai Rp 180,7 triliun. Saat itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan right issue dengan nilai himpunan tertinggi sebesar Rp 95,9 triliun. 

Nyoman melihat, tren positif di pasar modal telah dimanfaatkan oleh para pelaku pasar dan pemangku kepentingan termasuk para pemilik perusahaan dalam melakukan pendanaan sesuai kebutuhan dan strategi internal perusahaan masing-masing. 

Momentum pemulihan ekonomi nasional dinilai turut mendorong korporasi dalam melakukan penggalangan dana melalui pasar modal Indonesia, baik melalui IPO maupun right issue. "BEI senantiasa bersikap adaptif mengikuti perkembangan Bursa global dan juga kebutuhan berbagai perusahaan di Indonesia," kata Nyoman. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement