REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh secara signifikan pada semester I 2022. Hal ini seiring pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Anggota Himbara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran KUR sebesar Rp 20,64 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini disalurkan kepada 192.657 debitur.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan angka tersebut meningkat 4,88 persen dibandingkan penyaluran KUR pada Juni 2021 sebesar Rp 19,68 triliun.
“Target penyaluran KUR Bank Mandiri 2022 sebesar Rp 40 triliun,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Rabu (3/8/2022).
Rudi menjelaskan penyaluran KUR mayoritas disalurkan ke sektor produksi sebesar Rp 12,29 triliun atau sebesar 59,54 persen dari total penyaluran. Adapun sektor-sektor yang termasuk pada sektor produksi antara lain sektor pertanian sebesar 29,43 persen (Rp 6,07 triliun), sektor perikanan 1,97 persen (Rp 406,8 miliar), sektor industri pengolahan 8,23 persen (Rp 1,7 triliun), sektor pertambangan 0,03 persen (Rp 5,25 miliar) dan sektor jasa produksi menyumbang 19,88 persen (Rp 4,1 triliun).
“Sejumlah strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk mencapai target tersebut, antara lain bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri, baik yang bergerak sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitranya, maupun di sektor non produksi,” jelasnya.
Menurutnya perseroan juga masuk ke sektor-sektor yang selama ini belum tergarap secara optimal seperti sektor pariwisata. Perseroan akan memperluas skema-skema produk sektor produksi komoditas tertentu sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.
“Strategi lainnya, memanfaatkan platform digital Mandiri Pintar,” ucapnya.
Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet) adalah sebuah aplikasi kredit berbasis smartphone (Android), merupakan terobosan perseroan dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabahnya sekaligus menggairahkan bisnis segmen UMKM.
“Dengan Mandiri Pintar, Bank Mandiri membekali tenaga pemasar mikro atau yang biasa disebut Sales Generalis Produktif (SGP) untuk dapat langsung memproses pengajuan kredit melalui smartphone (Android) kepada nasabah dalam waktu yang lebih cepat,” ucapnya.
Sebagai gambaran, jika sebelumnya pengajuan kredit memerlukan waktu lama melalui cara konservatif, dengan menggunakan aplikasi Mandiri Pintar, maka keputusan kredit dapat diperoleh dengan waktu sekitar 15 menit setelah SGP mengajukan data debitur melalui Mandiri Pintar.
“Dengan Mandiri Pintar juga, SGP dapat memproses pengajuan kredit mikro produktif baru ataupun top up atas kredit mikro produktif eksisting milik nasabah,” ucapnya.
Sementara itu Anggota Himbara lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan KUR sebesar Rp 17 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini disalurkan kepada 150 ribu nasabah pelaku KUR.
Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan perseroan berkomitmen mengembangkan UMKM terutama melalui berbagai program pelatihan, pembiayaan, dan penyaluran KUR yang terus meningkat realisasinya.
“Per 3 Juni 2022, BNI merealisasikan pelatihan dan pembiayaan kepada lebih dari 38 ribu UMKM di seluruh Indonesia, bertambah 11.500 UMKM Jika dibandingkan dengan Juli 2021 lalu,” ucapnya.
Menurutnya perseroan juga mencatat pembiayaan yang telah disalurkan kepada nasabah yang berorientasi ekspor sebesar Rp 22 triliun atau tumbuh sebesar Rp 7,35 triliun atau sebesar hampir 50 persen dibandingkan dengan posisi Juli 2021 yang lalu sebesar Rp 14,7 triliun.
Adapun BNI sebagai bagian dari Himbara mendapatkan mandat untuk menjadi bank global Indonesia, yang diterjemahkan oleh salah satu program BNI yaitu BNI Xpora. Ada tiga nilai yang diusung yaitu go productive, go digital, dan go global.
“Dengan tiga nilai tersebut BNI mendorong UMKM dapat meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital hingga memperluas pasar dan go internasional," ucapnya.