REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Politeknik Transportasi Darat Indonesia - Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI - STTD) berupaya meningkatkan kualitas SDM di bidang perhubungan transportasi darat dengan membuka program studi pascasarjana yang pertama.
PTDI - STTD yang merupakan perguruan tinggi kedinasan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu berkomitmen meningkatkan kualitas SDM melalui jalur akademik dengan memberikan pengatahuan komprehensif di bidang transportasi darat melalui dua program magister yang ditawarkan kepada calon mahasiswa.
Direktur Politeknik Transportasi Darat Indonesia STTD, Ahmad Yani, mengatakan, dua program studi yang ditawarkan itu yakni Pemasaran, Inovasi dan Teknologi serta Teknik Keselamatan dan Resiko.
"Beberapa mata kuliah pada Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi diantaranya Komunikasi Pemasaran, Riset Pemasaran, Inovasi Teknologi, serta Pemasaran Digital dengan jenjang berkarir sebagai Brand Account Manager, Direct Marketing Executive, Digital Marketing Executive atau pun Marketing Specialist khususnya di industri transportasi darat," kata Ahmad Yani dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/8).
Dia menambahkan, untuk program studi Teknik Keselamatan Dan Risiko akan mendapat pemahaman tentang pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menilai keselamatan, risiko, dan keandalan, baik dalam kaitannya dengan desain maupun operasi keselamatan untuk industri transportasi darat dan logistik.
“Masing-masing program studi akan diampu oleh dosen yang berkompeten dengan spesialisasi khusus dibidang transportasi dan bergelar doktor atau profesor serta pakar, tenaga ahli dari Kementerian, Universitas, Lembaga terkait baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Ahmad Yani.
Ahmad Yani menyebut, dua program studi tersebut ditujukan khususnya bagi calon peserta di lingkungan Kemenhub yang telah berijazah diploma IV atau S1 untuk melanjutkan pendidikan Pascasarjana Magister Terapan dan juga terbuka untuk calon mahasiswa umum yang ingin melanjukan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Pada angkatan pertama pada dua program pascasarjana ini, hanya terdapat 48 bangku bagi calon magister yang dapat mengikuti pendidikan, dimana pada tanggal 15 Agustus 2022 ini merupakan hari terakhir pendaftaran yang hanya bisa dilakukan melalui website resmi kami," kata Ahmad Yani.
Estimasi waktu untuk menyelesaikan studi, diungkapkan Ahmad Yani, selama 2 tahun dengan jumlah mata kuliah yang harus diambil sebanyak masing-masing 44 SKS.
Ahmad Yani menambahkan, untuk metode pembelajaran PTDI - STTD mengusung metode "Blended Learning" atau pembelajaran campuran. “Kami berusaha menggabungkan berbagai keunggulan dari pengajaran tatap muka langsung dengan pengajaran online sehingga dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan yang akhirnya dapat berdampak pada hasil belajar yang optimal,” ujarnya.
Ahmad Yani menuturkan, PTDI - STTD juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk penyelenggaraan penelitian, pendidikan dan pelatihan.
“Kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN, BUMD, Mintra Industri Swasta, Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan Luar Negeri,” tuturnya.