Selasa 09 Aug 2022 11:48 WIB

PT Timah Tebar 13.000 Anakan Cumi di Laut Bangka

Hal ini guna meningkatkan populasi dan hasil tangkapan cumi nelayan daerah itu.

Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah nelayan membongkar cumi-cumi dari sebuah perahu sebelum di jual (ilustrasi). PT Timah Tbk bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) menebar 13.000 anak cumi di laut Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini guna meningkatkan populasi dan hasil tangkapan cumi nelayan daerah itu.
Foto: Antara
Sejumlah nelayan membongkar cumi-cumi dari sebuah perahu sebelum di jual (ilustrasi). PT Timah Tbk bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) menebar 13.000 anak cumi di laut Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini guna meningkatkan populasi dan hasil tangkapan cumi nelayan daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Timah Tbk bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) menebar 13.000 anak cumi di laut Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini guna meningkatkan populasi dan hasil tangkapan cumi nelayan daerah itu.

"Pada tahun ini, kami menargetkan restocking dan melepasliarkan 20.000 anakan cumi-cumi ke laut," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan.

Baca Juga

Ia mengatakan, program restocking telur cumi-cumi ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 121 tahun 2012 menyebutkan bahwa salah satu upaya rehabilitasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah pengkayaan sumber daya hayati laut. "Pada tahun lalu, kami telah juga melakukan restocking dan melepaskan 20.000 lebih anakan cumi-cumi di perairan Pulau Bangka ini," ujarnya.

Menurut Anggi, PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan dengan melakukan reklamasi baik di darat maupun di laut. "Pengkayaan populasi yang dilakukan yakni restocking cumi-cumi dan komoditas ini dipilih lantaran memiliki nilai ekonomis yang tinggi, selain itu dari hasil pemantauan artificial reef berupa rumah ikan dan tranplantasi karang yang dilakukan PT Timah Tbk telah banyak ditempeli telur cumi-cumi," katanya.

Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung Indra Ambalika mengatakan restocking cumi-cumi yang dilakukan dengan menggunakan wadah bak terkontrol di ruang penetasan. "Melakukan restocking cumi-cumi ini tidak mudah, karena berdasarkan hasil pengalaman sebelumnya, telur cumi-cumi yang dipilih untuk ditetaskan di bak terkontrol harus telur cumi-cumi yang sudah tua," ujarnya.

Ia menambahkan anakan cumi-cumi ini akan dilepaskan di sekitar Perairan Kota Pangkalpinang dan Sungailiat. Sebab mereka belum memiliki keramba pembesaran di tempat lainnya yang bisa menyebabkan anakan cumi-cumi mengalami stres dalam perjalanan jika dibawa terlalu jauh.

"Satu kapsul telur cumi-cumi itu mendapatkan sekitar 5 ekor anakan cumi-cumi. Sedangkan satu gerombol telur cumi bisa mendapatkan 100 kapsul. Biasanya 5-7 hari setelah diambil itu sudah menetas di bak terkontrol," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement