Kamis 11 Aug 2022 06:34 WIB

BSSN Kerja Sama Microsoft Atasi Peningkatan Kejahatan Siber di Indonesia

BSSN akan mendapatkan akses ke intelijen ancaman siber Microsoft di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Kejahatan siber
Foto: Flickr
Kejahatan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama dengan Microsoft untuk memperkuat keamanan infrastruktur negara terhadap ancaman siber. Kerja sama dilakukan melalui Program Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence Program/CTIP) Microsoft.

Melalui kerja sama ini, BSSN akan mendapatkan akses ke intelijen ancaman siber Microsoft di Indonesia untuk memberikan insight tentang infrastruktur siber kriminal yang ada. Ini akan membantu BSSN menjalankan intelijen dua arah dalam mengidentifikasi infrastruktur yang disusupi, dan memperingatkan terhadap potensi ancaman kejahatan siber.

Baca Juga

"Microsoft DCU menghargai kemitraan dengan BSSN untuk berbagi intelijen ancaman, dan kami menantikan kolaborasi yang semakin kuat guna memerangi kejahatan siber di Indonesia," kata Assistant General Counsel dan Regional Lead Microsoft Digital Crimes Unit Asia, Mary Jo Schrade dalam siaran persnya, Rabu (10/8/2022).

Dia menjelaskan, program Intelijen Ancaman Siber Microsoft dipimpin oleh Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit/DCU) Microsoft, yang terdiri dari pakar teknis, hukum, dan bisnis yang dibentuk pada tahun 2008 untuk memerangi kejahatan siber dalam skala global. Keahlian dan pandangan unik DCU akan jaringan kriminal online dapat menemukan berbagai bukti yang bisa digunakan sebagai rujukan kriminal ke lembaga penegak hukum di seluruh dunia.

Sejak 2010, DCU telah berkolaborasi dengan penegak hukum dan mitra global lainnya dalam menghadapi 25 operasi gangguan malware di seluruh dunia, sehingga membantu jutaan perangkat untuk tetap aman dari penjahat siber. Sementara itu, Microsoft melalui program CTIP-nya, telah mengumpulkan dan mendistribusikan intelijen siber yang dapat ditindaklanjuti sejak 2013.

Termasuk di antaranya operasi penghapusan botnet yang dilakukan Microsoft DCU ke Tim Tanggap Darurat Komputer (Computer Emergency Response Teams/CERT), Penyedia Layanan Internet (Internet Service Providers/ISP), serta Pusat Analisis dan Pembagian Informasi Infrastruktur Kritis (Critical Infrastructure Information Sharing and Analysis Center/ISAC).

Data CTIP juga disertakan ke dalam produk dan layanan Microsoft yang spesifik untuk membantu pelanggan mengidentifikasi ancaman di lingkungan komputasi mereka.

Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi, BSSN Mayjen TNI Dominggus Pakel menyebut kerja sama BSSN dan Microsoft akan dapat membantu meningkatkan kapabilitas keamanan siber di Indonesia. "Kami sangat menyambut baik dan senang bermitra dengan Microsoft dalam Program Intelijen Ancaman Siber yang dapat membantu meningkatkan kapabilitas keamanan siber kami, dalam mencegah serta memitigasi ancaman serta serangan siber," kata dia.

Dia berharap, melalui kerja sama ini, dapat meningkatkan jaminan keamanan siber Indonesia untuk semua sektor, baik pemerintahan, Infrastruktur Informasi Vital, ekonomi digital dan masyarakat. Selain itu, dengan adanya kemitraan ini diharapkan dapat membantu mengatasi terjadinya peningkatan ancaman serta serangan siber atau kejahatan siber yang terjadi di Indonesia.

Melalui kerja sama ini, BSSN mendapatkan intelijen siber dari DCU Microsoft berupa informasi-informasi yang dapat dikonsumsi pada platform yang telah dimiliki. Selain itu, BSSN juga mendapatkan akses pada CTIP threat intel sharing program yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi ancaman siber, serta informasi tentang operasi disrupsi malware dan botnet yang dilakukan oleh DCU Microsoft. Termasuk di antaranya data feeds terkait infeksi malware serta infrastruktur yang terkompromi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement