REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kursus Bahasa Asing (KBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan tujuh kursus bahasa asing. Program ini bertujuan memfasilitasi pengembangan kemampuan berbahasa para mahasiswa.
Kepala UPT KBA UMM, Sri Hartiningsih mengatakan, kursus bahasa asing yang disediakan meliputi bahasa Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, Korea, dan Prancis. Tak terbatas untuk kalangan sivitas kampus, kursus ini juga terbuka untuk masyarakat umum.
Tak seperti tempat kursus lainnya, KBA UMM menawarkan banyak pilihan dalam belajar bahasa asing. Selain itu, para pengajar di KBA UMM juga merupakan pengajar yang berpengalaman di bidangnya.
KBA UMM membatasi jumlah peserta untuk setiap kelasnya agar suasana pembelajaran berjalan dengan kondusif. "Biaya kursus yang kami tawarkan juga terjangkau, serta sistem pendaftaran dan pembayaran bisa dilakukan secara online," ungkap perempuan yang disapa Harti tersebut.
Ia menjelaskan dalam kursus KBA terdapat kelas reguler dan privat. Untuk kelas reguler memiliki dua kali pertemuan dalam sepekan dengan total 14 kali pertemuan. Sementara itu, kelas privat memiliki sepuluh pertemuan dengan jadwal yang bisa diatur sesuai kebutuhan peserta.
Jumlah peserta pada setiap kelasnya sangat dibatasi. Untuk kelas privat maksimal hanya diisi oleh empat peserta sedangkan kelas reguler diisi oleh 12 peserta. Jumlah ini juga akan dikurangi lagi saat kelas praktik berlangsung.
"Kelas praktik tidak boleh melebihi sepuluh peserta, jadi untuk kelas regular biasanya kami pecah menjadi dua,” jelas dosen jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
Selain pembelajaran dan komunikasi, KBA juga memiliki program lain untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa. KBA UMM memiliki program pengajaran, wawancara, dan tes persiapan untuk kompetensi bahasa asing.
Kemudian KBA UMM juga menerima kerja sama berupa pelatihan bahasa untuk sekolah maupun instansi. Sejauh ini, kata dia, kursus bahasa Inggris dan Korea yang paling banyak diminati. Para peserta yang mendaftar biasanya bertujuan untuk melanjutkan kuliah ataupun bekerja di luar negeri.
Diharapkan, KBA UMM bisa semakin disinergikan dengan kegiatan internasionalisasi kampus. "Seperti program sandwich, erasmus, magang luar negeri, maupun pembelajaran ke luar negeri,” ujar dia.