REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, hingga saat ini stok vaksin untuk vaksinasi dosis keempat (booster kedua), yang diperuntukkan untuk tenaga medis, masih kosong. Hal ini, kata dia, dikarenakan seluruh vaksin yang diperlukan adalah jenis Moderna.
“Kalau booster kedua kan semua jenis moderna ya, karena awalnya pakai moderna jadi harus moderna lagi. kemarin kita kehabisan vaksinnya, makanya kita kordinasi ke provinsi lalu diteruskan ke pusat,” kata Asep saat dihubungi Republika, Senin (15/8/2022).
Meski telah mengajukan penambahan stok vaksin ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun Asep mengatakan belum dapat memberikan informasi pasti kapan stok vaksin untuk vaksinasi booster kedua nakes akan tiba di Kota Bandung. Dia berharap pengajuan penambahan stok vaksin dapat direspon pekan ini oleh pemerintah pusat.
“Kita sudah koordinasi ke provinsi dan sudah dilanjutkan ke kemenkes. Mudah-mudahan sudah ada jawaban dari pusat untuk pengiriman vaksin booster kedua pekan ini, tapi kalau sampainya di Bandung itu belum tau ya, karena kita masih tunggu info lanjutan,” jelasnya.
Sejak dimulai pada Jumat (29/7/2022), terdata sebanyak 11, 07 persen tenaga medis yang telah mendapatkan vaksinasi dosis keempat. Capaian ini masih sangat jauh jika dibandingkan target sasaran yang mencapai 24.709 tenaga kesehatan. Sedangkan untuk stok vaksin dosis ketiga (booster), hingga saat ini dilaporkan dalam kondisi aman.
“Untuk booster pertama masih aman sampai saat ini. Alhamdulillah saat ini kita sudah di 46,15 persen untuk booster pertama, karena akhir bulan ini kita target minimal 50 persen. saya optimis akan tercapai, karena kita terus gencar melaksanakan vaksinasi massal,” ujar Asep.
Selain menggencarkan vaksinasi massal di ruang-ruang publik seperti kampus, pusat perbelanjaan, pasar, dan kegiatan-kegiatan umum, setiap kecamatan di Kota Bandung juga terus dipantau untuk rutin menggelar gebyar vaksinasi di wilayahnya masing-masing.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi target kita di akhir Agustus ini bisa tercapai, minimal 50 persen,” harapnya.
Sebelumnya, Kota Bandung mendapatkan jatah sekitar 117 dosis untuk vaksinasi booster kedua nakes. Jumlah tersebut, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, memang sangat sedikit jika dibandingkan jumlah sasaran nakes yang akan menerima vaksinasi dosis keempat.
“Saat ini stoknya untuk booster kedua nakes sudah habis ya, kita masih menunggu kiriman lagi dari pusat,” kata Anhar saat ditemui sesuai melakukan monitoring pelaksanaan BIAN di Kebongedang, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022).
Sejauh ini, kelompok nakes yang diprioritaskan untuk menerima vaksinasi booster kedua adalah nakes yang bertugas di rumah sakit, khususnya mereka yang bersinggungan langsung dengan pasien atau masyarakat. Anhar mengatakan, kecilnya persentase pencapaian vaksinasi, disebabkan terbatasnya dosis yang diberikan Pemerintah Pusat.
“Kami sudah mengajukan kembali permohonan vaksin ke provinsi untuk yang booster kedua ini, moga-moga bisa cepat ditambah dan bisa kita distribusikan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Kalau vaksin sudah ada kita akan segera distribusikan, intinya begitu,” kata Anhar.