Rabu 17 Aug 2022 13:05 WIB

Kemendikbudristek Gelar Kenduri Swarnabhumi, Realisasi Pemajuan Kebudayaan

Aset budaya amat penting tapi menjadi tidak berguna ketika masyarakat acuh.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Sesditjen Kebudayaan Kemendikbud Fitra Arda (keempat kanan), Gubernur Jambi Al Haris (keempat kiri), Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani (ketiga kiri) dan perwakilan kepala daerah di Jambi dan Sumatera Barat memukul kompangan saat peluncuran Kenduri Swarnabhumi 2022 di Jambi, Jumat (12/8/2022) malam. Kenduri Swarnabhumi 2022 yang membawa narasi Menghubungkan Kembali Masyarakat Daerah Aliran Sungai Batanghari itu digelar Kemendikbudristek bersama 14 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Sesditjen Kebudayaan Kemendikbud Fitra Arda (keempat kanan), Gubernur Jambi Al Haris (keempat kiri), Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani (ketiga kiri) dan perwakilan kepala daerah di Jambi dan Sumatera Barat memukul kompangan saat peluncuran Kenduri Swarnabhumi 2022 di Jambi, Jumat (12/8/2022) malam. Kenduri Swarnabhumi 2022 yang membawa narasi Menghubungkan Kembali Masyarakat Daerah Aliran Sungai Batanghari itu digelar Kemendikbudristek bersama 14 pemerintah daerah di Jambi dan Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama sejumlah pemerintah daerah (pemda) secara resmi membuka Kenduri Swarnabhumi sebagai realisasi pemajuan kebudayaan sesuai amanah UU Nomor 5 Tahun 2017, di Jambi, Jumat (12/8/2022).

Kenduri Swarnabhumi merupakan upaya menghubungkan kembali, menyebarkan luas, dan memperkuat kebudayaan Melayu dengan berbagai kegiatan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.

"Dengan berlangsungnya Kenduri Swarnabhumi ini, diharapkan mengingatkan kembali kebudayaan akuatik sepanjang DAS Batanghari serta kebangggaan terhadap Sungai Batanghari sebagai pembangun peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi juga, diharapkan tumbuh komitmen merawat warisan tradisi serta cagar budaya nasional," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam siaran persnya, Selasa (16/8/2022).

Mahendra menjelaskan, Sungai Batanghari adalah sumber kehidupan yang saling menghubungkan antarmasyarakat yang hidup di sepanjang alirannya sejak dulu sehingga membangun suatu tradisi budaya.

“Memang masih banyak masyarakat akuatik Melayu yang meneruskan tradisi, tapi mungkin saja belum menyadari arti penting Sungai Batanghari untuk kehidupan dan peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi inilah ingin dibangun pemahaman tersebut,” jelas Mahendra.

Lanjut Mahendra, penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi ini menjadi satu gerakan untuk menyambungkan masyarakat akuatik Melayu kembali menjadi bagian dari peradaban yang telah dimulai dari DAS Batanghari. “Kenduri adalah gotong royong yang mencirikan kebudayaan asli Indonesia. Sedangkan Swarnabhumi adalah ‘bumi emas’ yang ada di Melayu Sumatera. ‘Emas’ itu ada di sepanjang Sungai Batanghari,” terangnya.

Menurut Mahendra, aset budaya amat penting tapi menjadi tidak berguna ketika masyarakat acuh. "Maka, untuk menjaga aset budaya dan kepedulian itulah dimulainya segala revitalisai cagar budaya di kawasan DAS Batanghari," tegasnya.

Puteri Indonesia Favorit Jambi 2022 Sindy Novela mengapresiasi Kenduri Swarnabhumi yang  menunjukkan upaya membangun kesadaran arti penting sungai dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan masyarakat, khususnya di Jambi.

"Dari kegiatan Kenduri Swarnabhumi dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di DAS Batanghari yang terdiri dari tujuh kabupaten di dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatra Barat. Melalui Kenduri Swarnabhumi, masyarakat akan semakin tergerak untuk selalu menjaga kelestarian Sungai Batanghari yang telah berperan besar dalam peradaban budaya," ucap Sindy.

Sindy juga mengajak generasi muda Jambi menciptakan program yang meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan arti Sungai Batanghari demi kemajuan masyarakat, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan. "Saya mengapresiasi kegiatan ini," tegasnya.

Kenduri Swarnabhumi 2022 mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti dengan narasi dimunculkan yakni Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai. Penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi bakal berlangsung mulai 12 Agustus dan akan berakhir pada 22 September 2022 mendatang.

Selama penyelenggaraannya, Kenduri Swarnabhumi melibatkan kalangan yang fokus pada bidang budaya seperti arkeolog, peneliti, sejarawan, akademisi, budayawan, komunitas, dan mahasiswa. Sejumlah kegiatan yang digelar sebagai rangkaian Kenduri Swarnabhumi adalah ekspedisi susur Sungai Batanghari, sekolah lapangan, pemugaran kawasan cagar budaya nasional Muara Jambi, event 14 festival daerah, seminar dan talkshow Peradaban DAS Batanghari.

Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatra mencapai 800 kilometer. Wilayah yang dilalui DAS Batanghari meliputi Kabupaten Dharmasraya, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungai Penuh, dan Kerinci. Masing-masing daerah yang dilalui Sungai Batanghari akan menampilkan festival budaya kearifan lokalnya dalam rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement