Rabu 17 Aug 2022 18:14 WIB

Pemerintah Tawarkan Sukuk Ritel SR017 dengan Kupon 5,9 persen

Penjualan sukuk ritel SR017 dilakukan secara daring untuk permudah akses masyarakat

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai Kantor Cabang PT Bank Syariah Indonesia (kanan) menjelaskan mengenai surat berharga syariah negara ritel atau Sukuk Ritel. Pemerintah menawarkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR017 dengan kupon tetap atau fixed sebesar 5,9 persen. SBSN yang dijual secara daring atau online (e-SBN) dalam rangka mendukung upaya pendalaman pasar keuangan domestik.
Foto: BSI
Pegawai Kantor Cabang PT Bank Syariah Indonesia (kanan) menjelaskan mengenai surat berharga syariah negara ritel atau Sukuk Ritel. Pemerintah menawarkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR017 dengan kupon tetap atau fixed sebesar 5,9 persen. SBSN yang dijual secara daring atau online (e-SBN) dalam rangka mendukung upaya pendalaman pasar keuangan domestik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menawarkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR017 dengan kupon tetap atau fixed sebesar 5,9 persen. SBSN yang dijual secara daring atau online (e-SBN) dalam rangka mendukung upaya pendalaman pasar keuangan domestik.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan penjualan sukuk ritel seri SR017 dilakukan secara daring untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif.

"Tujuan penerbitan sukuk ritel seri SR017 untuk membantu membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri," ujarnya kepada Republika, Rabu (17/8/2022).

Adapun sukuk ritel SR017 diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia dengan jenis akad ijarah asset to be leased. Masa penawaran sukuk tersebut dilakukan pada 19 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB hingga 14 September 2022 pukul 10.00 WIB.

Tanggal setelmen ditetapkan pada 21 September 2022. SR017 ditawarkan dalam bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 Desember 2022 atau setelah berakhirnya minimum holding period, dengan tenor tiga tahun yang akan berakhir pada 10 September 2025.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan turut mencatat nilai nominal per unit yang ditawarkan SR017 sebesar Rp 1 juta, dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta hingga maksimal sebesar Rp 5 miliar. Sementara kupon yang ditawarkan bersifat tetap dan dibayarkan pada 10 setiap bulan.

Dalam hal tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja merupakan hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Tanggal pembayaran kupon pertama ditetapkan pada 10 Oktober 2022 (short coupon), dengan minimum holding period selama tiga kali pembayaran kupon sampai dengan 10 Desember 2022. Underlying asset pada penerbitan sukuk ritel ini adalah barang milik negara (BMN) dan proyek atau kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2022.

Proses pemesanan pembelian SR017 dilakukan secara online melalui empat tahap, yaitu registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi Sukuk Ritel seri SR017.

Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan 31 mitra distribusi yang memiliki alat penghubung dengan sistem e-SBN, yakni PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Commonwealth Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dan PT Bank Mega Tbk

Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank UOB Indonesia Tbk, PT Citibank, Standard Chartered Bank, PT Bank Syariah Indonesia, PT Bank Muamalat, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, serta Bahana Sekuritas.

Lalu, Trimegah Sekuritas Indonesia, Bareksa Portal Investasi, Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+) Star Mercato Capitale (Tanamduit) Investree, Radhika Jaya Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), dan Bibit Tumbuh Bersama. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement