REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, kini telah menjadi salah satu destinasi para urban atau pendatang untuk mencari pekerjaan seiring dengan perkembangannya sebagai kawasan industri serta perumahan. Pemerintah Tangerang mencatat ada puluhan ribu urban per tahun dari berbagai daerah yang datang ke wilayah penyangga Ibu Kota tersebut.
"Urban rata-rata 60 ribu jiwa setiap tahun, dimana laju pertumbuhan penduduk kita (Tangerang) setahun sekitar 120 ribu sampai 130 ribu jiwa," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Kamis (18/8/2022).
Zaki menuturkan, Tangerang telah bertransformasi menjadi wilayah industri yang ditunjuk oleh pemerintah pusat. Dalam menunjang industri tersebut, dilakukan pembangunan perumahan permukiman. Infrastruktur berupa jalan tol yang menjadi proyek strategis nasional pun dibangun perlahan sehingga menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
"Ketika sudah jadi daerah industri dan perumahan, ya (para urban) kayak 'semut' datang," katanya.
Zaki mengakui, kini Tangerang memiliki masalah keterbatasan lahan. Masyarakat berusia produktif pun berbondong-bondong bekerja sebagai pekerja pabrik, alih-alih menggarap sawah atau ladang milik orang tuanya.
Terjadilah persaingan kerja antara masyarakat Tangerang yang laju pertumbuhannya 120 ribu hingga 130 ribu per tahun dengan para urban sekitar 60 ribu per tahunnya. Para urban itu, kata Zaki, dari berbagai wilayah di Indonesia yang rerata datang ke Tangerang usai momen tertentu.
"(Biasanya urban datang) habis Tahun Baru, habis Lebaran, habis tahun ajaran baru. Lihatnya di (data) pencari kerja kartu kuning, yang daftar di situ kita baca. Banyak orang datang ke Tangerang mencari kerja itu dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya Jawa Barat dan Banten saja," kata Zaki.
Zaki mengaku kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Tangerang. Di satu sisi menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya, terutama di kawasan yang tingkat penganggurannya tinggi, namun di sisi lain juga memfasilitasi para urban untuk pengembangan ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) ke depan.