Ahad 21 Aug 2022 13:04 WIB

PBNU Rumuskan Blueprint Gerakan Perempuan NU Abad Kedua

PBNU melakukan penataan pergerakakn perempuan NU menuju abad kedua

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (ketiga kanan), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (kedua kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (ketiga kanan), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (kedua kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Workshop NU Women pada 20-21 Agustus 2022 di Jakarta. Workshop ini bertujuan untuk merumuskan blueprint dan roadmap Gerakan Perempuan NU menuju abad kedua.

Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Satu Abad NU, Yenny Wahid, mengatakan hasil workshop ini akan menjadi acuan dalam melakukan sejumlah kajian tematis secara mendalam untuk membuat blueprint dan roadmap “Gerakan Perempuan Nu Satu Abad Mendatang".

Baca Juga

Menurut Yenny, blueprint ini akan menjadi buku induk dalam perencanaan program strategis jangka pendek, menengah dan panjang.

Kemudian, hal itu diimplementasikan bagi gerakan perempuan NU secara struktural, maupun kultural dalam mendukung kebijakan PBNU secara berkesinambungan selama satu abad ke depan.

“Ini untuk memperkuat gerakan perempuan NU secara masif, terstruktur dan sistemik. NU perlu memiliki blueprint, yang berisi garis besar konsep yang komprehensif dan holistik yang bisa menjadi acuan bersama bagi gerakan perempuan NU satu abad mendatang,” ujar Yenny saat dikonfirmasi  Republika.co.id, Ahad (21/8/2022).

Yenny menegaskan bahwa NU Women bukanlah sebuah badan otonom (banom), tapi menjadi sebuah hub atau  sekretariat bersama, dimana stakeholdernya adalah semua Banom NU. 

Baca juga: Seberapa Parahkah Salman Rushdie Hina Islam dan Rasulullah SAW dalam Ayat-Ayat Setan?

Menurut dia, NU Women ini setidaknya memiliki tiga tujuan. Pertama, yaitu bertujuan untuk melakukan penguatan peran-peran dari Banom NU, terutama yang berkaitan dengan program-program yang  memang disepakati menjadi kegiatan utama NU Women. 

“Nanti pelakunya adalah para Banom-Banom ketika sudah menjadi kesepakatan. Ini dilakukan oleh Muslimat atau Fatayat tidak ada masalah selagi itu menjadi kesepakatan bersama,” ucap Yenny saat sambutan dalam acara pembukaan Workhop NU Women. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement