Selasa 23 Aug 2022 01:15 WIB

Kadin Jabar Fasilitasi Ekspor Porang ke China

Berkat komunikasi intensif dengan pengusaha Cina, ekspor porang berhasil diwujudkan.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Satria K Yudha
Sejumlah santri mengikuti kegiatan belajar mengajar tanaman porang di Pondok Pesantren Daarul Ma
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah santri mengikuti kegiatan belajar mengajar tanaman porang di Pondok Pesantren Daarul Ma

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Jabar memfasilitasi ekspor 57 ton porang hasil petani Kabupaten Bandung ke China. Ekspor senilai Rp 1,8 miliar tersebut dilakukan PT Sanindo Berkah di Katapang, Kabupaten Bandung.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia Provinsi Jabar, Tubagus Raditya, ekspor porang asal Kabupaten Bandung ini membuktikan adanya potensi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Namun, hal yang paling penting, ekspor tersebut membuka pemahaman soal potensi budi daya porang bagi para petani.

"Kadin Indonesia Provinsi Jabar akan bantu petani dalam memanfaatkan fasilitasi dari pemerintah, misalnya penyediaan lahan, pendampingan, serta fasilitas program pinjaman modal tanpa bunga. Termasuk petani dapat bersinergi bersama kemitraan industri, sehingga saling dukung dalam pusaran bisnis yang saling menguntungkan,” ujar Tubagus Raditya yang akrab disapa Didit dalam keterangan resminya kepada wartawan, Senin (22/8).

Menurut Didit, pihaknya juga akan membantu mempercepat proses negosiasi perjanjian dengan negara-negara yang berpotensi menjadi pasar produk ekspor petani. “Kami berharap, agenda pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum berkelanjutan. Sesuai harapan pak Bupati, maka nilai ekspor juga semakin meningkat,” kata Raditya. 

Wakil Ketua Umum Perdagangan Kadin Indonesia Provinsi Jabar Indriyani mengatakan, komoditas ekspor porang senilai Rp 1,8 miliar ini merupakan yang pertama setelah sempat terhambat sejak Juni 2020. Berkat komunikasi intensif dengan pengusaha China, ekspor berhasil diwujudkan setelah melalui pemeriksaan kualitas, mulai dari aspek kesehatan hingga keamanan. "Semoga semakin banyak pelaku usaha porang yang dapat melakukan ekspor ke sejumlah negara, mengingat pasarnya masih terbuka lebar," katanya.

Porang merupakan salah satu komoditas yang biasa digunakan untuk bahan makanan, kesehatan, obat-obatan atau farmasi. Tanaman jenis umbi-umbian ini juga dipakai dalam produk kecantikan. Indri mengatakan, China telah membuka kembali kran ekspor komoditas porang . Sebelumnya, ekspor serpih porang kering pernah mendapatkan penolakan dari China per 1 Juni 2020. 

Setelah menyepakati protokol baru, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Petanian dan Pemerintah China melalui The General Administration of Customs of the People’s Republic of Cina (GACC) telah menyepakati protokol tentang persyaratan inspeksi dan karantina untuk ekspor serpih porang kering dari Indonesia pada 28 November 2021.

PT Sanindo Porang Berkah menjadi salah satu eksportir serpih porang kering yang mendapat registrasi dari China karena sudah memenuhi semua persyaratan administratif dan teknis yang dipersyaratkan. Persyaratan yang dimaksud di antaranya kebun yang sudah diregistrasi oleh dinas terkait, registrasi rumah kemas oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), dan registrasi instalasi karantina tumbuhan (IKT) oleh Badan Karantina Pertanian. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement