REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat di Kota Yogyakarta meningkat di 2022 ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, setidaknya hingga Agustus 2022 ini sudah ditemukan 115 kasus DBD di Kota Yogyakarta.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, jumlah tersebut bahkan sudah melebihi kasus DBD pada 2021 lalu. Tahun lalu, katanya, ditemukan 94 kasus DBD di Kota Yogyakarta.
"Sampai saat ini (Agustus 2022) dari Januari ada 115 kasus. Kalau tahun kemarin itu hanya 94, artinya ada peningkatan," kata Emma kepada Republika saat dikonfirmasi.
Emma menjelaskan, sebagian besar kasus DBD yang ditemukan di Kota Yogyakarta terjadi di awal tahun. Di 2022 ini saja misalnya, sebagian besar kasus DBD ditemukan dari Januari dan Februari.
"Yang paling banyak Januari, memang terjadi peningkatan," ujar Emma.
Peningkatan di awal tahun ini dikarenakan faktor cuaca. Pasalnya, di awal tahun sering terjadi musim hujan yang mengakibatkan potensi kasus DBD juga meningkat. "Misalnya hujan, itu banyaknya genangan air bisa potensi sebagai sarang nyamuk," tambahnya.
Emma menyebut, Kota Yogyakarta merupakan daerah endemis DBD. Dengan begitu, tiap tahunnya selalu ditemukan adanya kasus DBD di Kota Yogyakarta. "Karena memang Kota Yogya itu endemis DBD, jadi mesti setahunnya itu mesti ada," ujar Emma.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai DBD. Emma pun berharap agar kedepannya tidak ditemukan lagi kasus DBD di Kota Yogyakarta mengingat hingga Agustus 2022 ini kasus DBD sudah di atas 100 kasus.
"Juni (2022) hanya delapan kasus, Juli 11 kasus, Agustus hanya ditemukan satu kasus, semoga sudah tidak tambah lagi," kata Emma.