REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia sepak bola Indonesia dihebohkan dengan dugaan penerimaan aliran dana dalam bentuk sponsorhip dari situs judi online kepada tiga klub Liga 1 (PSIS Semarang, Persikabo 1973, dan Arema FC), yang juga menyeret federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru.
Hal ini muncul ketika pihak kepolisian sedang gencar memberantas perjudian, baik darat maupun online. Laporan terkait ketiga klub itu dibuat oleh penggemar sepak bola yang juga akademisi, Rio Johan Putra. Polisi pun sudah menerima laporan tersebut, dan merespons dengan mengeluarkan Laporan Polisi bernomor: STTL/301/VIII/2022/Bareskrim tertanggal 22 Agustus 2022.
Menanggapi dugaan tersebut, Arema FC langsung menghentikan kerja sama dengan salah satu sponsornya Bola88.fun, yang diduga merupakan platform judi online. Pihak klub menjelaskan kesepakatan awal kerja sama dengan sponsor tersebut adalah promosi iklan situs informasi sepak bola nasional. Dan mereka menegaskan, Arema tidak terkait dengan sub-kegiatan atau usaha lain yang dijalankan.
"Kami sampaikan permohonan maaf dan perlu kami tegaskan bahwa salah satu sponsor kami sejak awal kami sampaikan bahwa identitasnya sebagai situs sepak bola nasional. Maka untuk sharing informasi tentu dibutuhkan," kata Manager Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi dikutip dari keterangan resmi klub, Rabu (24/8).
Langkah serupa juga diambil oleh PSIS Semarang. PSIS seketika membatalkan kerja sama dengan Skor 88 News yang ditengarai sebagai portal judi. "Per hari ini, Skor 88 News kami takedown dari logo yang menempel di jersey latihan," kata Manajer Tim PSIS, Wisnu Adi.
Wisnu menjelaskan, kerja sama antara PSIS dengan Skor 88 News merupakan kerja sama dengan portal berita, bukan dengan portal judi. Dalam kontrak kerja sama juga tertulis PSIS tidak bertanggung jawab terhadap isi berita dan konten yang ada dalam portal berita tersebut. Manajemen PSIS pun meminta maaf atas kegaduhan yang telah terjadi dalam pemberitaan akhir-akhir ini.
Sementara itu, Persikabo 1973 tetap bersikeras mereka tidak melakukan kerja sama dengan rumah judi. Sekretaris Tim Persikabo 1973, Rini Chandra menegaskan pihaknya hanya bekerja sama secara profesional dengan portal berita sbotop.net dan bukan rumah judi. Rini memastikan Persikabo selalu berupaya untuk mematuhi regulasi dari PT LIB.
"Persikabo adalah klub profesional, kami selalu hati-hati dan patuh terhadap regulasi," kata Rini dalam keterangan resmi klub.
Melihat situssi ini, pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali menilai PSSI dan LIB sudah kecolongan. Menurutnya ini jelas pelanggaran terhadap surat edaran terkait sponsor yang sudah dikirim PT LIB ke masing-masing klub. Dalam surat tersebut LIB melarang kerja sama dengan brand rokok, minuman beralkohol, dan situs perjudian.
"Ini harusnya ada ketegasan dari PSSI dan juga LIB. Jelas-jelas menurut saya ini pelanggaran. Pelanggaran pertama terhadap surat edaran LIB yang kedua pelanggaran terhadap hukum negara. Polisi yang menyatakan perang terhadap judi online harusnya juga memerangi ini di sepak bola," kata Akmal dalam keterangannya, Rabu (24/8).
Akmal menilai hal ini tidak bisa dibiarkan, karena jika terus dibiarkan, akan muncul anggapan bahwa judi itu dibolehkan. Pasalnya, sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling banyak diminati di Indonesia. "Ini kan dilihat oleh orang banyak. Penikmat sepak bola kita ada dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai yang dewasa," kata dia.
Dia meminta otoritas sepak bola mengambil tindakan tegas dalam hal ini agar tidak semakin menjamur. Menurutnya dengan surat edaran tadi, LIB punya pegangan kuat untuk mengambil tindakan atau bahkan memberikan sanksi. Justru, kata dia, menjadi pertanyaan besar ketika LIB justru diam terhadap hal-hal yang melanggar regulasi dan melanggar hukum positif.
"Jadi PSSI, LIB, KPI, Dewan Pers, bahkan negara kecolongan. Jadi gimana ini," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa selama ini PSSI dan PT LIB tidak berada di pihak dalam kerja sama atau ikut bekerja sama dengan yang dilakukan antara klub dan situs online tersebut. Jika kemudian kerja sama itu dianggap meresahkan maka PSSI dalam waktu dekat akan mengundang klub-klub tersebut.
"Kami akan mengundang klub-klub yang dilaporkan tersebut, dan apabila ternyata ini diduga kuat melanggar etis bahkan melanggar hukum tentu kami akan memanggil karena mereka adalah anggota kami dan akan kami mintai klarifikasi," kata Yunus Nusi.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan perihal ketentuan sponsor, sudah dikomunikasikan sejak awal. Dalam hal ini, sudah ada pemberitahuan secara resmi kepada klub terkait sponsor klub secara keseluruhan. "Semua sudah dilakukan sesuai SOP. Dan keterangan dari klub mengatakan seperti itu (bahwa sponsor bukan dari rumah judi)," kata Akhmad kepada Republika, Rabu (24/8).