REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Setelah memasuki proses penggantian plat baja ortotropik jembatan Mojo akan dilakukan penutupan total. Pemasang tersebut akan dilangsungkan per 20 September 2022 mendatang.
Kepala Bina Marga DPUPR Solo, Joko Suprianto mengonfirmasi hal tersebut. Ia juga mengatakan, rencana awal dengan pemberlakuan satu jalur roda dua dibatalkan karena beberapa faktor.
"Luasan areanya hanya 3,4 meter. Itu pun akan digunakan untuk satu jalur dari dua arah. Jadi, setelah beberapa pertimbangan kami putuskan untuk menutup. Selain faktor keamanan pengendara berkaitan juga dengan keselamatan pengguna jalan dan pekerja," kata Joko, Jumat (26/8/2022).
Selanjutnya, menurut Joko, kondisi pelat beton bagian tulang sudah mengalami deformasi yang tidak memungkinkan menerima beban lebih. Meski hanya kendaraan bermotor jembatan akan bergoyang.
"Sudah saatnya ganti, soalnya jembatan Mojo itu kalau dilewati bergoyang ke samping. Kita perkirakan pengerjaan selesai dari akhir November hingga 1-2 Desember mendatang," ujar dia.
Selanjutnya, untuk pengalihan arus akan dilakukan pihak dinas perhubungan kota Solo. Seperti diberitakan sebelumnya pengalihan arus untuk keluar masuk Solo bagian timur akan dipusatkan pada jembatan Bacem.
"Ini juga sedang dikoordinasi dengan pihak PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) karena mereka sedang dalam penggarapan jembatan Mojo," terangnya.
Sedangkan, dari sisi utara akan menggunakan jembatan jurug C. Penutupan jembatan mojo ini dimungkinkan akan berbarengan dengan jembatan jurug B yang mulai pengerjaan pada 5 September mendatang oleh PUPR. Sehingga jembatan Jurug C yang menjadi tumpuan arus lalu lintas keluar masuk kota Solo.