Senin 29 Aug 2022 03:14 WIB

Sebanyak 2.347 Ekor Hewan Ternak di Riau Sembuh dari PMK

Tersisa tiga daerah lagi yang masih nihil kasus PMK di Provinsi Riau.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyuntikkan vaksin penyakit mulut kuku (PMK) tahap kedua ke hewan ternak sapi di Jalan Raden Ganda, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (1/8/2022). (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyuntikkan vaksin penyakit mulut kuku (PMK) tahap kedua ke hewan ternak sapi di Jalan Raden Ganda, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (1/8/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Provinsi Riau, Faralinda Sari, mengatakan jumlah hewan ternak yang berhasil sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Riau terus bertambah. Hingga Ahad (28/8/2022) tercatat sudah ada 2.347 ekor hewan ternak di Riau yang sudah sembuh dari PMK.

Saat ini total ada 3.446 hewan ternak di Riau yang terserang PMK. Dengan adanya penambahan kasus sapi PMK yang sudah sembuh sebanyak 2.348 tersebut maka saat ini tersisa tinggal 1.056 ekor lagi yang masih dalam tahap penyembuhan.

Baca Juga

"Saat ini sudah sembuh ada 2.347 ekor hewan ternak. Jadi masih tersisa 1.056 ekos lagi yang masih dalam tahap penyembuhan," kata Fara, Ahad (28/8/2022).

Kasus PMK di Riau sudah menyebar di 9 dari 12 daerah di Riau. Artinya tersisa tiga daerah lagi yang masih nihil kasus PMK. Yakni Pekanbaru, Rohil, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Faralinda yang juga merupakan Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau tersebut mengatakan bagi hewan yang masih sakit, petugas terus melakukan upaya penyembuhan.

Diantaranya adalah dengan pemberian obat serta vitamin. Sementara bagi hewan yang tidak terkena PMK, diberikan vaksin secepat mungkin agar tidak ikut tertular.

Dari sembilan daerah yang terserang PMK, Kabupaten Kuantan Singingi menjadi daerah paling banyak hewan ternak yang terserang dengan 1.037 ekor. Sedangkan Dumai masih menjadi wilayah yang paling sedikit ditemukan PMK dengan total 16 hewan ternak.

"Dumai baru ada kasus pada pekan lalu, menyusul delapan daerah yang sudah terserang duluan," ucap Fara.

Sebagai informasi Penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit yang terjadi pada hewan ternak akibat infeksi dari virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement