REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kebun binatang Taman Rimba Jambi dalam waktu dekat mendatangkan gajah Sumatera (elephas maximus Sumatrensis) baru jenis kelamin betina untuk mendampingi gajah jantan Alpa.
Kepala Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Erliani di Jambi Selasa (30/8/2022), mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan persiapan untuk pengusulan mendatangkan gajah sumatera itu.
Ia mengatakan ampai saat ini sudah dilakukan tahapan komunikasi awal kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi untuk bisa mendapatkan gajah itu.
Kebun binatang Jambi berkeinginan mendapatkan gajah yang ada di bina dan dipelihara pada sekitar hutan perusahaan PT WKS yang memang gajah-gajah disana sudah jinak sehingga bisa dengan cepat melakukan penyesuaian di kebun binatang nantinya.
"Kita minta gajah yang ada di sekitar hutan PT WKS yang sudah agak jinak dan tidak mengambil gajah di Kabupaten Tebo karena gajah disana masih banyak yang liar dan harus lagi dilatih sehingga diambil kebijakan mengambilnya yang jinak dan terdekat," kata Erliani.
Pihak kebun binatang Jambi juga mendapatkan anggaran administrasi untuk mendapatkan gajah itu dari kontribusi Corporate Social Responsibillity (CSR) dari Pertamina senilai Rp40 juta.
"Nanti jika dana CSR Pertamina sudah sudah diserahkan kepada pihak kebun binatang maka segera kita usulkan ke BKSDA secepatnya guna mendapatkan gajah tersebut dan kita juga sudah rencanakan anggaran untuk makan gajah baru di APBD Perubahan 2022 ini," katanya.
Dalam usulan gajah baru itu yang diminta adalah seekor gajah betina yang berusia muda atau sekitar 10 tahun dan setelah datang akan ditempatkan di tempat bersama dengan gajah lama Alpa yang sudah berusia 40 tahun dengan tujuan agar jadi pasangan barunya.
Selain itu Erliani juga ada usulan satwa lainnya seperti Harimau Sumatera (phantera tigris Sumaterae) dan satwa ini akan diminta dari Kebun Binatang Bukit Tinggi, namun hal itu membutuhkan proses yang panjang dan untuk saat ini kebun binatang Taman Rimba Jambi pihaknya fokus mendatangkan gajah terlebih dahulu.