Selasa 30 Aug 2022 23:03 WIB

Harga Telur Ayam di Lampung Turun Rp 1.000  

Harga Telur Ayam di Lampung Turun Rp 1.000  

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Pembeli memilih telur ayam ras yang dijual di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/8/2022). Pedagang setempat mengatakan harga telur ayam ras di daerah itu mencapai Rp50 ribu-Rp60 ribu per rak tergantung ukuran telurnya, lebih tinggi 25 persen dari harga normal dengan kisaran Rp40 ribu-Rp48 ribu per rak sebagai dampak dari tingginya harga pakan yang dibeli peternak.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pembeli memilih telur ayam ras yang dijual di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/8/2022). Pedagang setempat mengatakan harga telur ayam ras di daerah itu mencapai Rp50 ribu-Rp60 ribu per rak tergantung ukuran telurnya, lebih tinggi 25 persen dari harga normal dengan kisaran Rp40 ribu-Rp48 ribu per rak sebagai dampak dari tingginya harga pakan yang dibeli peternak.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Setelah bertahan Rp 30.000 per kg, harga telur ayam ras mengalami penurunan Rp 1.000 menjadi Rp 29.000 per kg di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dan daerah, pada Selasa (30/8/2022). Penjual kuliner berharap penurunan akan terus terjadi sampai harga telur ayam normal lagi kisaran Rp 20.000 – Rp 22.500 per kg.

 Berdasarkan penelusuran Republika.co.id di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pringsewu, Selasa (30/8/2022), telur ayam mulai turun harga dari Rp 30.000 menjadi Rp 29.000 per kg. Penurunan harga ini dikarenakan harga jual dari agen telur juga turun menjadi Rp 27.500 per kg.

Baca Juga

 

Menurut Rasmi (56 tahun), penjual kuliner di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pringsewu Utara, Kabupaten Pringsewu, Lampung, selama ini ia memasok telur ayam ras untuk bahan jualan dengan harga Rp 30.000 per kg.

 

“Hari ini sudah RP 29.000, mudah-mudahan normal lagi paling mahal Rp 24.000 per kg,” kata Rasmi kepada Republika.co.id, Selasa (30/8/2022).

 

Harga telur ayam mahal mencapai Rp 30.000 per kg, kata dia, sangat memberatkan pedagang makanan yang berbahan telur ayam. Bila harga ini bertahan lama sampai sebulan, diperkirakan banyak usaha rumahan yang berhenti dagang.

 

Penjual telur ayam di Pasar Pasir Gintung mulai menurunkan harga menjadi Rp 29.000 per kg. Menurut Hasan (48 tahun), penjual telur di Pasar Pasir Gintung, penurunan harga karena mulai kemarin pasokan telur dari agen juga turun.

 

“Kalau agen telur ayam turun, kami pengecer juga ikut turun. Tidak mungkin kami bertahan harga mahal, jelas tidak laku,” kata Hasan.

 

Sedangkan agen telur di Pasar Tani Kemiling, ketika pedagang menjual Rp 30.000 per kg, ia masih menjual harga eceran Rp 29.000 per kg. Saat ini, Masnan, pedagang sembako di Kemiling, menurunkan lagi harga eceran telur ayam menjadi Rp 28.000 per kg.

 

Dia mengatakan, harga jual eceran telur ayam sangat bergantung dengan agen telur yang datang ke tokonya. Dalam sepekan bisa empat kali agen telur mengirimkan telur. Saat itulah, harga telur dapat berubah bisa naik atau turun katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement