Kamis 01 Sep 2022 12:28 WIB

BMKG: Gelombang Tinggi Masih Berpotensi di Laut Selatan Jabar-DIY

Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung melihat bangunan yang terdampak abrasi akibat gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta. Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Pengunjung melihat bangunan yang terdampak abrasi akibat gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta. Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap memrakirakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini. Namun, tinggi gelombangnya tidak setinggi beberapa hari sebelumnya yang mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung, Teguh Wardoyo, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BMKG Stamet Tunggul Wulung pada Kamis kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar, Jateng, dan DIY. Peringatan itu berlaku hingga Jumat (2/9/2022) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Menurut dia, peringatan dini tersebut dikeluarkan karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Jabar hingga DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY. Gelombang tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah selatan Indonesia yang dominan bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.