REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri ESDM Arifin Tasrif masih enggan menjelaskan terkait wacana kenaikan harga BBM subsidi. Justru, Arifin mengajak masyarakat untuk berhemat dalam mengkonsumsi energi.
Sebab, menurut Arifin fluktuasi harga minyak dunia tidak pernah terprediksi. Apalagi, saat ini dengan situasi geopolitik yang mengerek harga minyak dunia di angka 100 dolar AS per barel.
"Beban pemerintah untuk subsidi ini tinggi sekali, jadi kami imbau masyarakat untuk hemat energi," ujar Arifin saat ditemui di Nusa Dua, Kamis (1/9).
Arifin menjelaskan hemat energi juga sebagai salah satu cara agar bisa memastikan ketahanan energi. Mengingat saat ini sumber energi yang dimiliki Indonesia, khususnya energi fosil tak lagi mencukupi. "Kita perlu ganti sumber energi yang lebih baik dan bersih. Kita perlu kebut teknologi dan ciptakan teknologi sendiri agar mandiri dan bisa mensejahterakan masyarakat," ujar Arifin.
Wacana kenaikan harga BBM sampai saat ini masih belum ada titik terang. Terbaru, malah PT Pertamina (Persero) menurunkan harga jual Pertamax Turbo dan Dex Series.
Dikutip dari laman resmi Pertamina, harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) turun dari semula Rp 17.900 menjadi Rp 15.900, sedangkan Dexlite dari semula Rp 17.800 per liter turun menjadi Rp 17.100 per liter. Sementara Pertamina Dex dari semula Rp 18.900 per liter turun menjadi Rp 17.400 per liter
Adapun penurunan harga tersebut berbeda disetiap wilayah seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur hingga Papua.