Sabtu 03 Sep 2022 12:55 WIB

Ribuan Warga Irak Tuntut Perubahan Rezim

Ribuan warga Irak telah turun ke jalan-jalan di ibukota.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan kebakaran kecil di dekat makam tentara tak dikenal dan gedung parlemen Irak di Baghdad, diambil Selasa, 30 Agustus 2022, setelah Muqtada al-Sadr meminta para pendukungnya untuk mundur dari kawasan pemerintahan ibu kota. Para pendukungnya telah terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan di sana dalam eskalasi serius dari krisis politik selama berbulan-bulan yang mencengkeram negara itu.
Foto: AP/Maxar Technologies
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan kebakaran kecil di dekat makam tentara tak dikenal dan gedung parlemen Irak di Baghdad, diambil Selasa, 30 Agustus 2022, setelah Muqtada al-Sadr meminta para pendukungnya untuk mundur dari kawasan pemerintahan ibu kota. Para pendukungnya telah terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan di sana dalam eskalasi serius dari krisis politik selama berbulan-bulan yang mencengkeram negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ribuan warga Irak telah turun ke jalan-jalan di ibukota, Baghdad, beberapa hari setelah bentrokan mematikan antara kelompok-kelompok Syiah. Mereka marah oleh krisis politik selama berbulan-bulan.

Para pengunjuk rasa non-partisan membanjiri Al-Nusoor Square di barat Baghdad pada Jumat (2/9/2022). Mereka mengacungkan spanduk dan bendera Irak untuk menuntut perombakan politik secara menyeluruh.

Baca Juga

"Para pengunjuk rasa mengatakan mereka turun ke jalan hari ini untuk menuntut pemecatan semua elit politik, yang mereka tuduh korupsi,” kata Mahmoud Abdelwahed dari Baghdad dikutip dari Aljazirah.

"Mereka menyerukan keadilan bagi rekan-rekan mereka yang terbunuh di tangan pasukan keamanan pada 2019," ujar Abdelwahed merujuk pada gerakan protes anti-pemerintah yang meletus pada Oktober 2019.