REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam membungkus laba bersih sebesar Rp 1,53 triliun pada semester pertama 2022. Perolahan laba bersih ini naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,16 triliun.
Direktur Utama Antam Nicholas D Kanter menjelaskan kenaikan laba bersih ini didukung dengan penjualan sebesar Rp 18,77 triliun, tumbuh 9 persen jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,28 triliun. Kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp14,54 triliun atau setara 77 persen dari total penjualan bersih Antam semester satu ini.
"Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit," ujar Nico dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/9/2022).
Nico menjelaskan produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 65 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp 12,28 triliun. Penjualan ini terdiri dari volume penjualan logam emas mencapai 13,47 ton dan produksi logam emas yang berasal dari tambang Perusahaan mencapai 673 kg.
"Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil serta peningkatan perfoma penjualan, Segmen Logam Mulia dan Pemurnian berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 859,96 miliar atau tumbuh 8 persen," ujar Nico.
Selain emas, penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan Antam dengan kontribusi sebesar Rp 3,12 triliun atau 17 persen dari total penjualan konsolidasian. Volume produksi dan penjualan feronikel ANTAM pada semester satu tercatat masing-masing sebesar 11.982 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 9.622 TNi. Untuk komoditas bijih nikel, produksi bijih nikel pada semester satu mencapai sebesar 4,39 juta wet metric ton (wmt) dengan tingkat penjualan bijih nikel di pasar domestic yang mencapai 3,04 juta wmt.
"Perusahaan meyakini bahwa, performa Segmen Nikel Antam akan konsisten bertumbuh seiring dengan penguatan kondisi ekonomi global dan outlook positif penyerapan komoditas nikel," ujar Nico.
Segmen Bauksit dan Alumina Antam memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas Perusahaan. Produksi bauksit pada 1H22 tercatat sebesar 881 ribu wmt dengan tingkat penjualan bauksit mencapai 661 ribu wmt, atau meningkat 13 persen jika dibandingkan volume penjualan periode yang sama tahun lalu.
"Pada tahun 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan pernjualan bauksit di pasar dalam negeri," tambah Nico.