Rabu 07 Sep 2022 20:06 WIB

Pemkot Tasikmalaya Belum Bahas Subsidi Angkot

Pemkot Tasikmalaya masih memonitor bantuan-bantuan dari pemerintah pusat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Sopir angkot sedang mengisi BBM, ilustrasi. Pemerintah Kota Tasikmalaya belum membahas instruksi pemerintah pusat untuk memberikan subsidi untuk angkutan umum.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Sopir angkot sedang mengisi BBM, ilustrasi. Pemerintah Kota Tasikmalaya belum membahas instruksi pemerintah pusat untuk memberikan subsidi untuk angkutan umum.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota Tasikmalaya belum membahas instruksi pemerintah pusat untuk memberikan subsidi untuk angkutan umum. Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menginstruksikan pemerintah daerah menyediakan anggaran untuk perlindungan sosial untuk periode Oktober hingga Desember 2022, salah satunya bagi angkutan umum.

"Kami belum melakukan pembahasan untuk subsidi angkot (angkutan kota)," kata Kepala Bidang Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengatakan, pihaknya belum melakukan pembahasan terkait subsidi untuk angkot. Saat ini, Pemkot Tasikmalaya masih memonitor bantuan-bantuan yang akan disalurkan dari pemerintah pusat.

"Memang ada arahan dari pusat bahwa kita juga harus menyiapkan anggaran untuk itu," kata dia.

Ivan menjelaskan, pemerintah pusat memberikan arahan agar Pemda menyisahkan anggaran sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk bantuan kepada warga terdampak kenaikan harga BBM. Sebesar 2 persen dari DAU Kota Tasikmalaya berarti sekitar Rp 4 miliar.

"Kami sedang melakukan pembahasan perubahan APBD dan harus laporan juga ke DPRD. Masalahnya, anggaran kami juga sedang defisit," kata dia.

Namun, pihaknya akan terus melakukan pembahasan agar arahan pemerintah pusat itu bisa dilaksanakan. Bantuan dari Pemkot Tasikmalaya juga akan disesuaikan agar tepat sasaran.

"Jangan sampai ada dobel bantuannya," kata dia.

 

 

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tasikmalaya, Irwan Nurkomara, mengatakan, pihaknya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memberikan subsidi kepada para sopir angkot. Pasalnya, harga kebutuhan pokok pasti akan meningkat dengan naiknya harga BBM.

"Soalnya sejak tiga tahun ke belakang, kami kurang diperhatikan. Kami selalu kalah dengan ojol yang hingga saat ini masih ilegal. Namun mereka selalu mendapat bantuan," kata Irwan, saat dikonfirmasi Selasa (6/9/2022).

Ia menyebutkan, saat ini terdapat 1.200 unit angkot di Kota Tasikmalaya. Namun, jumlah angkot yang beroperasi hanya sekitar 700 unit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement