Kamis 08 Sep 2022 08:45 WIB

Albania Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran

Iran dituding terlibat dalam serangan siber yang mengancam keamanan Albania

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Albania telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran karena Teheran dituding terlibat dalam serangan siber yang mengancam keamanan negara tersebut.
Foto: Digitaltrends.com
Albania telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran karena Teheran dituding terlibat dalam serangan siber yang mengancam keamanan negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA – Albania telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Hal itu dilakukan karena Teheran dituding terlibat dalam serangan siber yang mengancam keamanan negara tersebut.

“Pemerintah telah memutuskan dengan segera untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran,” kata Perdana Menteri Albania Edi Rama dalam sebuah pernyataan, Rabu (7/9/2022).

Menurut dia, pemutusan hubungan diplomatik itu merupakan langkah tepat dan sesuai untuk merespons serangan siber yang dialami negaranya pada Juli lalu. “Tanggapan ekstrem ini sepenuhnya sebanding dengan kegawatan dan risiko serangan siber yang mengancam melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah, dan menimbulkan kekacauan serta ketidakamanan di negara ini,” ucapnya.

"Penyelidikan mendalam memberi kami bukti tak terbantahkan bahwa serangan siber terhadap negara kami diatur dan disponsori oleh Republik Islam Iran melalui keterlibatan empat kelompok yang melakukan agresi," kata Rama menambahkan. Dia tak mengungkap nama empat kelompok yang dimaksud.

Albania telah memerintahkan para diplomat dan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Tirana untuk hengkang dari negara tersebut dalam waktu 24 jam setelah langkah pemutusan hubungan diplomatik diumumkan. Kedubes Iran belum merilis tanggapan resmi terkait keputusan pemerintah Albania.

Hubungan Albania dengan Iran telah dibekap ketegangan sejak 2014. Kala itu Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi yang diasingkan, yakni Organisasi Mujahidin Rakyat Iran atau dikenal pula dengan nama Farsi Mujahideen-e-Khalq. Mereka telah menetap di sebuah kamp di dekat Durres, pelabuhan utama Albania.

Sebelumnya Albania mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan sejumlah upaya serangan yang direncanakan oleh agen Iran terhadap kelompok oposisi tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement