Jumat 09 Sep 2022 05:15 WIB

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Bersaing Ketat

Dukungan kepada kedua calon tersebut tetap tidak berbeda signifikan. 

Rep: Amri Amrullah/Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan publik pada pencalonan presiden untuk Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bersaing ketat. Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Prospek Anies Baswedan di Pilpres 2024” yang ditayangkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, (8/9/2022).

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya, menunjukkan, simulasi Pilpres di mana yang bertarung hanya Anies dan Prabowo. Pada kelompok pemilih yang tahu Anies dan Prabowo, Anies mendapatkan dukungan 38 persen dan Prabowo 41,5 persen. Masih ada 20,4 persen yang belum menjawab.

"Dukungan pada dua tokoh ini tidak berbeda signifikan secara statistik, sehingga belum bisa ditentukan siapa pemenang di antara keduanya," ujarnya.

Deni juga memaparkan hasil survei SMRC terbaru menunjukkan jika simulasi tiga nama capres dan jika salah satunya gagal dicapreskan. Contoh seperti jika Ganjar akhirnya tidak bersaing, dan hanya Anies melawan Prabowo.

“Jika Anies menghadapi Prabowo dan Ganjar tidak ikut bersaing, maka peluang Anies menang atas Prabowo cukup terbuka. Namun jika Ganjar ikut bersaing, peluang Anies menang menjadi kecil,” ujar Deni.

Lebih jauh Deni menjelaskan, faktor mengapa Anies terlihat kompetitif menghadapi Prabowo, tapi berat dalam menghadapi Ganjar. Ini terkait dengan tingkat kedisukaan Anies, di angka 74 persen, yang sedikit di atas atau hampir sama dengan Prabowo yakni 71 persen, tapi cukup jauh di bawah Ganjar 83 persen.

Namun, jika Ganjar dikeluarkan dan yang bertarung Anies melawan Prabowo, dan semua pemilih tahu keduanya. Anies punya peluang bersaing ketat, didukung 38 persen suara, dengan Prabowo yang dapatkan dukungan 41,5 persen.

Menurut Irvan, dukungan kepada kedua calon tersebut tetap tidak berbeda signifikan. Baik secara statistik sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul. Dan masih ada 20,4 persen yang belum tahu.

Sementara bila pemilihan presiden diadakan sekarang dan yang maju ada tiga calon, Anies vs Ganjar vs Prabowo, dan semua pemilih tahu ketiga calon tersebut. SMRC mengklaim Ganjar mendapat dukungan 44,6 persen, unggul signifikan atas Prabowo (25,7 persen) dan Anies (21,7 persen). Yang tidak menjawab 8 persen.

“Selisih suara Prabowo dan Anies tidak signifikan secara statistik sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul dari keduanya,” jelas Deni.

Lebih jauh, Deni menyatakan, bahwa hasil simulasi tiga calon ini menunjukkan tidak ada tokoh yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen. Karena itu, Pilpres kemungkinan akan terjadi dalam dua putaran.

Seandainya yang maju ke putaran kedua adalah Anies melawan Ganjar dan semua pemilih tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen. Yang tidak menjawab 11 persen.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate sebesar 1053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement