Ahad 11 Sep 2022 15:36 WIB

Sampel Pasien Suspek Monkeypox Tasikmalaya Dibawa ke Jakarta

Sampel suspek pasien 'monkeypox' akan diperiksa di Litbangkes Kemenkes.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Sampel suspek pasien 'monkeypox' akan diperiksa di Litbangkes Kemenkes.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Sampel suspek pasien 'monkeypox' akan diperiksa di Litbangkes Kemenkes.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang warga di Kota Tasikmalaya dinyatakan suspek terpapar cacar monyet (monkeypox). Pasien itu saat ini masih dirawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo, Titie Purwaningsari, mengatakan, pasien masih ditempatkan di ruang isolasi. Namun, tenaga kesehatan (nakes) telah mengambil sampel lesi (benjolan cacar) di tubuh pasien untuk diperika di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga

"Hari ini baru diambil sampelnya, Mudah-mudahan langsung berangkat ke Jakarta. Mudah-mudahan bisa cepat diketahui hasilnya. Biasanya sih dua atau tiga hari, tapi kalau menurut Kemenkes urgen, sehari mungkin sudah ada hasilnya," kata dia saat dikonfirmasi, Ahad (11/9/2022).

Ia menjelaskan, pasien itu masuk ke RSUD dr Seokardjo pada Jumat (9/9/2022). Sejak datang ke RSUD dr Seokardjo, kondisi kesehatannya makin membaik.

Titie menyebutkan, tak ada yang mengkhawatirkan atau membahayakan dari kondisi kesehatan pasien. Namun, lesi cacar pasien makin menyebar ke seluruh bagian tubuh.

"Gejala membaik. Sebenarnya gejalanya tak membahayakan atau mengkhawatirkan. Namun perkembangan lesinya itu ke seluruh tubuh, seperti di muka dan tangan," kata dia.

Menurut dia, pasien yang berjenis kelamin perempuan berusia 16 tahun itu dirawat dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Nakes yang merawat pasien menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti merawat pasien Covid-19.

"Jadi masih diisolasi," kata dia.

Ihwal penelusuran penyebab penularan kasus itu, Titie mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah turun ke lapangan. Fokus penelusuran disebut dilakukan di lingkungan rumag pasien.

"Soalnya pasiennya tak memiliki riwayat perjalanan. Berarti harus lingkungan sekitar yang diperiksa," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement