REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merancang strategi dalam upaya penanganan dampak inflasi setelah adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Salah satu strateginya berupa pelaksanaan pasar murah sejumlah komoditas.
Agenda pasar murah tengah disiapkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung. Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pasar murah ini akan dilaksanakan di setiap kecamatan. “Rencananya, insyaallah, dimulai minggu depan,” kata Elly, saat berkegiatan di Pasar Tradisional Baltos, Tamansari, Kota Bandung, Senin (12/9/2022).
Menurut Elly, agenda pasar murah ini akan dijadwalkan mulai 20 September mendatang. Ia mengatakan, rencananya pasar murah digelar setiap Selasa, Rabu, dan Kamis. Di mana setiap harinya dilaksanakan di dua kecamatan. “Berarti satu minggu ada enam kecamatan,” ujar dia.
Untuk penentuan lokasi pasar murah dan jadwalnya, Elly mengatakan, Disdagin masih berkoordinasi dengan paguyuban lurah dan camat. Pelaksanaan pasar murah di seluruh kecamatan ini diharapkan bisa dituntaskan dalam waktu lima pekan. “Di Kota Bandung kan ada 30 kecamatan, jadi kita butuh waktu lima pekan untuk melaksanakan pasar murah ini. Lima minggu sudah selesai semua,” kata Elly.
Pada pasar murah itu rencananya disiapkan sejumlah komoditas, antara lain beras, minyak, terigu, gula pasir, telur ayam, juga gas elpiji ukuran tabung tiga kilogram. Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa sebelumnya mengatakan, komoditas untuk pasar murah itu dipilih yang masa kedaluwarsanya terbilang lama. Masyarakat nantinya bisa membeli sejumlah komoditas tersebut dengan harga yang lebih murah. “Harga di bawah pasaran,” ujar Meiwan.
Untuk penyediaan komoditas yang akan dijual di pasar murah itu, Disdagin bekerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya Bulog. Pemimpin Perum Bulog Cabang Bandung Yuliani Alzam mengatakan, pihaknya siap membantu menyediakan komoditas untuk mendukung pelaksanaan pasar murah di tingkat kecamatan wilayah Kota Bandung. “Kami beroleh permintaan berpartisipasi dalam pasar murah di tiga kecamatan. Kami menyiapkan tiga komoditas, beras, gula pasir, dan terigu. Beras tersedia dalam kemasan lima kilogram,” kata dia.
Yuliani menjelaskan, untuk kebutuhan di tiga lokasi itu, Bulog rencananya menyiapkan 750 kilogram beras, baik kualitas medium maupun premium, 1,5 ton gula pasir, dan 900 kilogram terigu. Saat pasar murah, beras premium rencananya dijual dengan harga Rp. 11.600 per kilogram dan beras medium Rp 8.300 per kilogram. Sementara gula pasir akan dijual Rp 13.350 per kilogram dan terigu Rp 9.200 per kilogram.