Kamis 15 Sep 2022 12:52 WIB

Qatar Selidiki Kematian Anak Empat Tahun dalam Bus Sekolah yang Terkunci

Kematian anak ini memicu kekhawatiran orang tua di seluruh Qatar.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Bus sekolah. (Ilustrasi). Qatar Selidiki Kematian Anak Empat Tahun dalam Bus Sekolah yang Terkunci
Foto: CNN
Bus sekolah. (Ilustrasi). Qatar Selidiki Kematian Anak Empat Tahun dalam Bus Sekolah yang Terkunci

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pihak berwenang di Qatar telah meluncurkan penyelidikan atas kematian seorang gadis berusia empat tahun yang ditemukan meninggal di bus sekolah. Kematian anak ini memicu kekhawatiran orang tua di seluruh negeri.

 

Baca Juga

Kementerian pendidikan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas insiden itu. Anak itu, yang oleh media lokal disebut sebagai Minsa Maryam, ditemukan oleh staf sekolah beberapa jam setelah teman-temannya meninggalkan bus sekolah dan tampaknya tanpa sadar meninggalkannya.

 

"Kementerian, serta pihak berwenang masing-masing akan mengambil tindakan yang diperlukan serta hukuman maksimum terhadap mereka yang bersalah sesuai dengan peraturan dan sesuai hasil investigasi yang sedang berlangsung," kata pernyataan itu dilansir dari Al Araby, Rabu (14/9/2022).

Kementerian juga menegaskan keinginannya mematuhi standar keamanan dan keselamatan dengan kualitas tertinggi bagi para siswanya. Kementerian tidak akan mentoleransi segala kekurangan dalam hal ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga siswa yang meninggal.

 

Pada Senin (12/9/2022), Menteri Pendidikan Qatar Buthaina Al-Nuaimi bertemu dengan orang tua dari anak tersebut. Media lokal mengatakan anak berusia empat tahun, yang merayakan ulang tahunnya pada hari yang sama ketika dia ditemukan di dalam bus, ditinggalkan di dalam kendaraan yang terkunci selama panas tengah hari di kota Al-Wakrah selatan Qatar. Suhu saat itu mencapai di atas 40 derajat Celsius.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement