REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali dinobatkan sebagai pemimpin pasar dan meraih Global Islamic Finance Awards (GIFA) Leadership Awards 2022 di ajang The 12th Global Islamic Finance Awards, di Kempinski Palace, Djibouti, Afrika. Ini merupakan penghargaan kedua kalinya yang diraih BSI.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan menyampaikan ungkapan syukur atas penghargaan dari GIFA yang diperoleh perusahaan. Mengingat usia BSI masih terbilang muda dan lahir di tengah ketidakpastian ekonomi.
"Alhamdulillah, penghargaan ini akan memacu semangat insan BSI untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan visi dan misi untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan," kata Hery dalam keterangan pers, Jumat (16/9/2022).
Dia menegaskan, BSI akan terus meningkatkan kinerja dan layanan, serta inovasi produk agar dapat berkontribusi dan membesarkan pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air. Ke depan juga mewujudkan rencana ekspansi global.
Merujuk data OJK pada Februari 2022, pangsa pasar bank syariah di Indonesia masih kurang dari 10 persen, yaitu sekitar 6,65 persen dengan total aset senilai Rp 681,95 triliun. Hery menambahkan BSI juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh stakeholders, atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan.
"Semoga hadirnya Bank Syariah Indonesia dapat terus memberikan keberkahan dan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat di seluruh Indonesia," lanjutnya.
Sementara itu, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas sepanjang pertengahan tahun ini. Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II 2022, BSI mampu membukukan laba bersih mencapai Rp 2,13 triliun, tumbuh 41,31 persen (yoy).
Kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik. Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07 persen dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat.
Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55 persen. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13 persen, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66 persen, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen dan gadai emas tumbuh 20,07 persen.
Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74 persen. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93 persen.
Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara tahunan menjadi Rp 277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.
Per Juni 2022, user pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 juta user, naik sebesar 81 persen (yoy). Jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.
Saat ini profil nasabah BSI sebanyak 97 persen telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Transaksi kumulatif BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 119 miliar.