REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumput laut dari 5 wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan berat 52,4 ton senilai 152.200 dolar AS diekspor untuk pertama kalinya ke Vietnam melalui Pelabuhan Malundung Pelindo 4 Cabang Tarakan, Kaltara.
"Pelepasan ekspor perdana komoditas rumput laut ke Vietnam ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Pemerintah Kota Tarakan dengan berbagai pihak dalam mendukung produk pelaku usaha mikro kecil menengah agar dapat diterima di pasar global," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Jumat (17/9/2022).
Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama sektor perikanan dan kelautan Kota Tarakan. Adapun produk yang diekspor merupakan hasil budidaya rumput laut.
Diharapkan melalui ekspor perdana rumput laut, akan semakin memotivasi pembudidayaan rumput laut kota Tarakan untuk semakin menggali peluang ekspor potensi unggulan daerah ke luar negeri.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan, Minhajuddin Napsah mengatakan ekspor rumput laut tersebut mendukung kinerja nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah pandemi.
"Ini untuk perdana komoditas rumput laut diekspor ke Vietnam melalui Pelabuhan Malundung, Pelindo 4 Cabang Tarakan, Kalimantan Utara," katanya.
Minhajuddin mengatakan, pelepasan ekspor perdana ke Vietnam ini, merupakan hasil pendampingan dan asistensi pelaku usaha, sehingga dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Provinsi Kalimantan Utara dapat diterima di pasar global.
Minhajuddin menambahkan, ekspor perdana komoditas rumput laut ini merupakan langkah kongkret hasil sinergi dan kolaborasi Bea Cukai Tarakan dengan para pemangku kepentingan dan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaku usaha maki jaya di pasar internasional.
Sementara itu, Agus Salim pelaku eksportir mengatakan untuk ekspor dari Tarakan ini adalah perdana, biasanya ekspor dilakukan melalui Makassar. "Biasanya melalui Makassar, untuk memangkas biaya dan waktu kita coba dari Tarakan," katanya.
Kemudian, lebih lanjut ia mengatakan untuk produk rumput laut sendiri diambil dari Tarakan dan Nunukan, dan pasar luar negeri saat ini cukup besar. "Masih sangat potensi (pasar), permintaan tidak terbatas biasanya untuk produk kosmetik, makanan dan lainya," katanya.