REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah menawarkan Raja Yordania Abdullah II kendali atas Tepi Barat Palestina yang diduduki.
Pernyataan ini muncul dalam sebuah buku baru yang mengklaim, dalam kesepakatan rahasia yang mengejutkan Raja Yordania.
Pada Januari 2018, Trump menawarkan "kesepakatan besar" kepada Raja Yordania, Raja Abdullah tanpa menyadari konsekuensi politik yang kuat dari tindakan tersebut di wilayah tersebut, menurut The Divider: Trump in the White House, 2017-2021.
Buku ini ditulis Peter Baker, kepala koresponden Gedung Putih untuk The New York Times , dan Susan Glasser, staf penulis untuk The New Yorker.
"Saya pikir saya mengalami serangan jantung," kata Abdullah kepada seorang teman Amerika pada 2018, menurut kutipan buku The Washington Post.
"Saya tidak bisa bernapas. Saya membungkuk dua kali lipat,” ujarnya dilansir dari alaraby, Ahad (18/92022).
Trump membuat tawaran itu dengan berpikir itu akan menjadi isyarat yang menguntungkan bagi raja Yordania, tetapi kenyataannya Presiden Amerika Serikat tidak memiliki kekuatan atau dasar hukum untuk melakukan transfer tanah Palestina yang diduduki Israel.
Tidak jelas apakah Israel atau Otoritas Palestina mengetahui tawaran itu. Buku itu juga mengungkapkan bahwa presiden Kongres Yahudi Dunia telah mendesak Trump untuk membeli Greenland dari Denmark.
Baca juga: Hina Ceramah Ning Imaz, Bisakah Eko Kuntadhi Dipidanakan? Ini Jawaban Praktisi Hukum
Ronald Lauder, Presiden Kongres Yahudi Dunia berusia 78 tahun dan pewaris kerajaan kosmetik Estee Lauder, mendorong Trump untuk membeli Greenland sebelum masalah itu menjadi publik.
Trump dilaporkan mengatakan kepada penasihat keamanan nasionalnya bahwa "seorang teman saya, seorang pengusaha yang benar-benar berpengalaman, berpikir kita bisa mendapatkan Greenland" pada saat itu, yang mengarah ke studi wilayah tersebut.
Baca juga: Dulu Panas Dengar Alquran, Mualaf Veronica Bersyahadat Justru Berkat Surat Al Fatihah
Denmark mengecam kesepakatan yang diusulkan, dengan mengatakan Greenland tidak untuk dijual.
Duo jurnalis suami dan istri Baker and Glasser mengatakan buku mereka yang akan datang didasarkan pada pelaporan yang mereka lakukan untuk outlet tempat mereka bekerja, "Serta sekitar 300 wawancara asli yang dilakukan secara eksklusif untuk buku ini".
"Kami memperoleh buku harian pribadi, memo, catatan kontemporer, email, pesan teks, dan dokumen lain yang menjelaskan waktu Trump di kantor," kata mereka.
An. Mabruroh
https://english.alaraby.co.uk/news/trump-wanted-give-west-bank-jordan-king-abdullah-book