REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pusat Studi Sosiobudaya Nusantara mengadakan Workshop dengan tema “Discussion on The Journey of Music Performance”. Acara tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari implementasi Kerjasama Universitas Nasional (Unas) dengan Universiti Malaya. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan sebuah perspektif multidisiplin terhadap bagaimana memandang perjalanan sejarah penampilan music dalam kaitannya dengan dinamika peradaban dunia.
Dr. Samsur Rijal Yahaya yang berperan sebagai narasumber kunci sekaligus ketua dewan pakar PSSN memaparkan musik memiliki simbol-simbol tertentu yang bertujuan untuk menyampaikan pesan. Simbol-simbol tersebut muncul dalam wujud elemen-elemen syair, citra visual, koreografi, maupun bunyi tertentu.
Kepala Pusat Studi Sosiobudaya Nusantara, Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum. menambahkan, di dalam sebuah lagu, unsur segmental dan suprasegmental saling berkait dan berkelindan menjadi satu kesatuan yang menentukan penerimaan dan pemaknaan lagu tersebut oleh pemirsanya.
Acara ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Bapak Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd yang memberikan sambutan pembukaan pada acara Workshop ini.
Rafi Mohd, dosen Faculty of Creative Arts di Universiti Malaya dan Maestro gitar asal Bali, Kadek Rihardika yang pada kesempatan itu juga mempresentasikan dua buah lagu ciptaan mereka dengan genre instrumentalis. Mereka berdua juga memberikan deskripsi dari lagu-lagu tersebut dalam perspektif Sosiosemiotik.
Brigitta Abeysekra juga hadir sebagai perwakilan mahasiswa Faculty of Creative Arts. Dia juga bercerita tentang orientasinya dalam bersekolah musik.
Acara tersebut dipanitiai oleh tim Junior Researcher dari Pusat Studi Sosiobudaya Nusantara, Universitas Nasional, yang terdiri dari Sara Dwi Anjani (FBS), Sari Tri Anjani (FISIP), Ahmad Said Saputra (FISIP), dan Hannan Ghifari (FE). Fotografer etnik professional Indra “Bagol” Gunawan juga ikut berpartisipasi pada acara tersebut.