REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Tim penyelamat Nepal berjuang menerobos hujan lebat untuk menarik jenazah dari puing-puing rumah yang hancur oleh longsor. Pemerintah mengatakan longsor menewaskan 22 orang dan melukai 10 lainnya.
Bencana terbaru terjadi di distrik Achham sekitar 450 kilometer sebelah barat Ibukota Kathmadu. Banjir bandang dan longsor kerap terjadi di daerah pegunungan di negara Himalaya itu. Terutama saat musim hujan antara Juni sampai September.
Berdasarkan data pemerintah hingga Ahad (18/9/2022) setidaknya sudah 70 orang tewas dan 13 hilang akibat banjir bandang dan longsor di Nepal tahun ini. Sukarelawan, polisi dan militer mencari orang-orang yang hilang di Achham.
Pihak berwenang menemukan jenazah seorang nelayan di pemukiman distrik Kailali. Nelayan itu terbawa derasnya aliran sungai Geta.
Seorang pejabat di Kailali, Yagya Raj Joshi mengatakan sekitar 1.500 orang terpaksa mengungsi karena banjir. Mereka tinggal sementara di gedung-gedung publik.
Media lokal menunjukkan foto-foto lahan pertanian luas yang terendam air, jembatan gantung yang hancur dan warga desa yang menerjang banjir yang setinggi dada.