Ahad 18 Sep 2022 22:59 WIB

Sambut HUT ke-25, BAF Gelar Program CSR BAF Caring for Children

Program CSR BAF Caring for Children di 12 kota di Indonesia

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Head of Regional Center BAF Jakarta, Muryanto memberikan donasi laptop baru kepada SD Negeri Pondok Labu 14 Jakarta. PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BAF Caring for Children dalam rangka menyambut usia ke-25 tepat pada 24 September mendatang.
Foto: istimewa
Head of Regional Center BAF Jakarta, Muryanto memberikan donasi laptop baru kepada SD Negeri Pondok Labu 14 Jakarta. PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BAF Caring for Children dalam rangka menyambut usia ke-25 tepat pada 24 September mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) BAF Caring for Children dalam rangka menyambut usia ke-25 tepat pada 24 September mendatang. Hal ini menjadi penanda bahwa seperempat abad, BAF memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.

Program ini akan diselenggarakan serentak, Jumat, 16 September 2022 di 12 (dua belas) kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bekasi, Bandung, Karawang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Manado, Medan, dan Palembang.

Sejalan dengan program digitalisasi sekolah yang dicanangkan pemerintah Indonesia, BAF memberikan bantuan berupa 25 (dua puluh lima) unit laptop baru untuk 12 (dua belas) sekolah/yayasan tingkat Sekolah Dasar dan tingkat Sekolah Menengah Pertama di masing-masing lokasi pelaksanaan program CSR ini. Meskipun pembelajaran tatap muka sudah dilakukan kembali, BAF tetap mendukung adanya pemerataan akses pendidikan untuk seluruh anak Indonesia yang lebih efisien dengan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Presiden Direktur BAF Lynn Ramli mengungkapkan pemberian bantuan 25 unit laptop tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antara guru dan para siswa dalam sistem pembelajaran di tengah disrupsi teknologi. “Pandemi menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya tenaga pengajar di sekolah yang dituntut bertransisi lebih cepat. Kami berharap bantuan yang diberikan dapat memaksimalkan potensi para pengajar maupun siswa melalui pemanfaatan teknologi.”