Selasa 20 Sep 2022 12:50 WIB

China Segera Buka Perbatasan Bagi Warga Asing

China dalam beberapa bulan ini telah melonggarkan aturan Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Para komuter yang mengenakan masker berjalan melewati lokasi konstruksi pada jam sibuk pagi hari di Beijing, Selasa, 20 September 2022.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Para komuter yang mengenakan masker berjalan melewati lokasi konstruksi pada jam sibuk pagi hari di Beijing, Selasa, 20 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengeluarkan rancangan peraturan yang mempermudah warga asing dari sejumlah negara masuk ke destinasi wisata di sepanjang perbatasan China. Beberapa bulan terakhir China melonggarkan peraturan Covid-19.

Dalam pernyataannya, Selasa (20/9/2022) Kementerian Budaya dan Pariwisata China mengatakan kelompok-kelompok wisatawan yang difasilitas agen perjalanan di sekitar perbatasan dapat memilih pintu masuk dan keluar dengan "fleksibel". Kementerian tidak mengungkapkan lokasi dan tanggalnya.

Baca Juga

Sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu China menutup perbatasannya bagi turis asing. Hanya kelompok-kelompok warga asing tertentu yang diizinkan masuk seperti mereka yang memegang visa kerja.

China mulai melonggarkan sejumlah peraturan Covid-19 secara bertahap. Mulai dari mengembalikan penerbangan langsung antara China dan beberapa negara, mengizinkan mahasiswa asing yang memiliki izin tinggal masuk, dan mengurangi masa karantina bagi warga asing.

China berbatasan dengan hampir 10 negara termasuk Rusia, Mongolia, Myanmar, Laos dan Vietnam. Kota-kota China di sepanjang perbatasan kerap dilanda kasus infeksi yang berkaitan dengan penyeberangan.

"Saya kiri wisata lintas batas akan pulih, meski saya tidak dapat memprediksi kapan," kata kepala institut pariwisata internasional di China Tourism Academy, Yang Jinsong.

"Tergantung dengan situasi Covid-19 dan dampak kebijakan mengendalikan virus yang tidak bisa diputuskan departemen pariwisata," katanya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement