REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) masih menangkap gambar pertama planet Tata Surya. Kumpulan gambar terbaru bisa sangat berguna untuk penelitian. Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) telah berbagi gambar awal Mars yang diambil pada 5 September.
Gambar tersebut memberikan informasi terbaru tentang atmosfer planet dengan data dari kamera inframerah-dekat (NIRCam) sudah menawarkan beberapa kejutan. Sebagai permulaan, Cekungan Tubrukan Hellas terlihat lebih gelap daripada daerah terdekat pada waktu terpanas hari. Tekanan udara yang lebih tinggi di ketinggian cekungan yang lebih rendah telah menekan emisi termal.
Gambar JWST juga memberi kesempatan kepada badan antariksa untuk berbagi komposisi atmosfer inframerah dekat Mars menggunakan susunan spektrograf onboard teleskop. Peta spektroskopi menunjukkan planet menyerap karbon dioksida pada beberapa panjang gelombang yang berbeda dan tertangkap keberadaan karbon monoksida dan air. Makalah penelitian masa depan akan memberikan lebih banyak informasi detail tentang komposisi kimia udara Mars.
Dikutip Engadget, Rabu (21/9/2022), Mars adalah salah satu objek paling terang yang dapat dilihat oleh teleskop James Webb. Para peneliti menangkap eksposur yang sangat singkat dan menggunakan teknik khusus untuk menganalisis temuan. Ini hanya gelombang awal gambar dan data. Masih dibutuhkan lebih banyak pengamatan untuk mengungkapkan tentang Mars. Namun, info spektral sudah mengisyaratkan informasi tentang materi planet. Studi JWST dapat menyelesaikan perselisihan tentang keberadaan metana di Mars yang berpotensi menandakan bahwa Planet Merah menyimpan kehidupan di masa lalunya.